BERITA

Lampung Begawi 2025, Gubernur Mirza Dorong Perbankan Perkuat Kebijakan Pro-UMKM

7
×

Lampung Begawi 2025, Gubernur Mirza Dorong Perbankan Perkuat Kebijakan Pro-UMKM

Sebarkan artikel ini
Gubernur Mirza Ajak Perbankan Perkuat Regulasi Pro-UMKM di Ajang Lampung Begawi 2025
Gubernur Mirza Ajak Perbankan Perkuat Regulasi Pro-UMKM di Ajang Lampung Begawi 2025

Media90 – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal secara resmi menutup kegiatan Lampung Begawi 2025 yang digelar di Lampung City Mall, Minggu (5/10/2025) malam.

Dalam sambutannya, Gubernur Mirza menegaskan bahwa Lampung memiliki peran strategis tidak hanya sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera, tetapi juga sebagai sentra produksi komoditas strategis nasional.

“Lampung memiliki berbagai komoditas unggulan seperti padi, kopi robusta, singkong, lada, kakao, dan tebu yang tumbuh subur. Semua ini menjadi penopang utama perekonomian daerah,” ujar Rahmat Mirzani Djausal.

Menurutnya, kapasitas ekonomi Lampung pada 2024 mencapai Rp483 triliun, di mana sektor pertanian menyumbang sekitar Rp150 triliun atau hampir 30 persen dari total nilai ekonomi daerah.

Namun demikian, Mirza menyoroti bahwa nilai tambah dari komoditas unggulan Lampung masih rendah, karena sebagian besar masih dijual dalam bentuk bahan mentah.

“Kopi Lampung ini, hampir 90 persen keluar dari Lampung dalam bentuk green bean. Padahal harga kopi olahan bisa hampir dua kali lipat,” ungkapnya.

Hal yang sama, lanjutnya, juga terjadi pada komoditas kakao, nanas, dan singkong, yang belum diolah maksimal. Kondisi ini menyebabkan kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Lampung masih tergolong rendah, yakni sekitar 16 persen.

Dorong UMKM Jadi Penggerak Hilirisasi

Gubernur Mirza menegaskan, sektor UMKM memiliki peran besar dalam mendukung perekonomian daerah. Berdasarkan data, terdapat 492 ribu UMKM yang beroperasi di Lampung, atau sekitar 1,5 juta keluarga yang menggantungkan hidup pada sektor tersebut.

“Dengan jumlah UMKM sebanyak itu, seharusnya komoditas unggulan Lampung bisa terhilirisasi dan memberikan nilai tambah maksimal. Namun masih banyak tantangan, terutama pada aspek daya saing, akses modal, dan pasar,” jelasnya.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Lampung (Pemprov Lampung) berkomitmen memperkuat regulasi dan kebijakan yang berpihak pada UMKM. Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan tata niaga yang melindungi sekaligus mendorong daya saing pelaku usaha kecil menengah.

Baca Juga:  Polres Pringsewu Mengajak Generasi Muda Bergabung dengan Akpol, Bintara, dan Tamtama: Pendaftaran Terbuka Hingga 25 April 2024

Ke depan, sektor pariwisata dan UMKM juga akan didorong agar saling terintegrasi. Hotel, restoran, tempat wisata, dan toko oleh-oleh akan diminta untuk memprioritaskan produk lokal Lampung.

“Wisatawan datang membawa uang, dan uang itu harus dipastikan belanja produk-produk lokal,” tegas Mirza.

Sektor Pariwisata dan Sinergi Ekonomi

Gubernur juga menyampaikan bahwa pariwisata Lampung menunjukkan tren positif. Hingga Juli 2025, jumlah wisatawan domestik telah mencapai 15 juta orang, dan diperkirakan menembus 25 juta wisatawan hingga akhir tahun.

Menurutnya, peningkatan kunjungan wisata harus diikuti kebijakan keberpihakan terhadap pelaku usaha lokal, agar manfaat ekonomi dapat langsung dirasakan masyarakat.

“Strategi tercepat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Lampung adalah dengan menggerakkan UMKM,” ujarnya.

Mirza juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha untuk memperkuat sistem ekonomi daerah. Ia mengajak Bank Indonesia, OJK, dan perbankan untuk aktif memperkuat tata kelola serta pembiayaan UMKM.

Baca Juga:  Kelurahan Yosodadi Metro Raih Juara I di Lomba Nasional

Lampung Begawi 2025 Catat Transaksi Miliaran Rupiah

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, menyebutkan selama tiga hari pelaksanaan Lampung Begawi 2025, jumlah pengunjung mencapai lebih dari 10 ribu orang.

Total transaksi pada tenan wastra tercatat Rp500 juta, sedangkan di tenan kuliner mencapai Rp460 juta. Selain itu, kegiatan business matching menghasilkan komitmen transaksi senilai Rp5,5 miliar, terutama dari sektor kopi dan makanan-minuman, serta pembiayaan perbankan mencapai Rp10,4 miliar.

“Capaian ini menunjukkan pelaku usaha Lampung mampu menunjukkan kinerja positif di tengah tantangan ekonomi global. Artinya, ekonomi Lampung masih tangguh dan terus tumbuh,” kata Bimo.

Kegiatan Lampung Begawi 2025 menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah daerah, perbankan, dan pelaku usaha dalam membangun ekonomi kerakyatan. Dengan semangat sinergi, Gubernur Mirza berharap Lampung terus menjadi daerah yang maju, berdaya saing, dan sejahtera melalui penguatan UMKM dan hilirisasi ekonomi lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *