BERITA

Polinela Kembangkan Melon Oriental Toleran Salinitas untuk Optimalkan Lahan Marginal

6
×

Polinela Kembangkan Melon Oriental Toleran Salinitas untuk Optimalkan Lahan Marginal

Sebarkan artikel ini
Polinela Kembangkan Melon Oriental Toleran Salinitas untuk Lahan Marginal
Polinela Kembangkan Melon Oriental Toleran Salinitas untuk Lahan Marginal

Media90 – Politeknik Negeri Lampung (Polinela) tengah melakukan penelitian inovatif terhadap melon oriental (Cucumis melo L. var. makuwa) guna mengembangkan varietas unggul yang tahan terhadap salinitas. Penelitian ini menjadi langkah penting dalam upaya pemanfaatan lahan marginal, terutama di wilayah pesisir Indonesia yang memiliki kadar garam tinggi.

Melon oriental dikenal memiliki nilai ekonomi tinggi dan digemari masyarakat karena cita rasanya yang manis serta kandungan gizi seperti vitamin C, kalium, dan antioksidan. Namun, produktivitas tanaman ini kerap menurun di lahan salin — kondisi yang memengaruhi jutaan hektare lahan pertanian di Indonesia.

“Lahan pertanian yang terpengaruh salinitas menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian nasional. Karena itu, dibutuhkan varietas tanaman yang mampu beradaptasi dengan kondisi tersebut,” ujar Ria Putri, S.P., M.Si., Ketua Tim Peneliti Polinela.

Menilai Ketahanan Melon dengan Pendekatan Ilmiah

Untuk mengukur kemampuan adaptasi tanaman terhadap cekaman salinitas, tim peneliti menggunakan Stress Susceptibility Index (SSI) — metode yang menilai tingkat kepekaan tanaman terhadap stres lingkungan dengan membandingkan hasil tanaman pada kondisi normal dan salin. Nilai SSI yang rendah menunjukkan ketahanan lebih tinggi terhadap salinitas.

Baca Juga:  Avanza Tabrak Truk di Jalan Pekalongan Lampung Timur Akibat Sopir Mengantuk: Satu Tewas, Tiga Luka-Luka

Penelitian Polinela ini melibatkan dua varietas unggulan baru, yakni Ougan Makuwauri (OM) dan Ginsen Makuwauri (GM), serta dua galur hibrida F1 MM0101 dan F1 MM0201.

Selain pendekatan fisiologis, penelitian juga memanfaatkan analisis molekuler berbasis PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi gen CmLOX08, yang berperan dalam mekanisme toleransi terhadap salinitas.

Tim penelitian terdiri dari para ahli pertanian Polinela:

  • Ria Putri, S.P., M.Si. (Ketua Peneliti)

  • Ir. Anung Wahyudi, S.P., M.Sc., Ph.D.

  • Ir. Eka Erlinda Syuriani, S.P., M.P.

  • Dr. Ir. Ratna Dewi, M.P.

  • Ir. Onny Chirsna P. Pradana, S.P., M.Si.

Hasil Awal: Varietas GM dan F1 Lebih Toleran terhadap Salinitas

Penelitian yang berlangsung dari Juni hingga November 2025 di Greenhouse Seed Teaching Farm Polinela ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor, dengan perlakuan genotipe dan konsentrasi NaCl (0 mM dan 55 mM).

Baca Juga:  Laksanakan Program Nasional, BPOM Lampung Audiensi dengan Wali Kota Metro untuk Wujudkan Desa dan Sekolah Pangan Aman

Hasil awal menunjukkan bahwa Ougan Makuwauri (OM) memiliki sensitivitas lebih tinggi terhadap salinitas, sedangkan Ginsen Makuwauri (GM) serta dua galur hibrida F1 MM0101 dan F1 MM0201 menunjukkan toleransi sedang hingga baik.

Analisis lanjutan terkait deteksi gen CmLOX08 masih berlangsung di laboratorium dengan dukungan Inti Delta Solutindo sebagai mitra riset. Proses isolasi DNA dan analisis molekuler diperkirakan selesai pada akhir November 2025.

“Pendekatan berbasis PCR memungkinkan kami mendeteksi gen toleransi secara lebih cepat dan akurat, sekaligus mendukung efisiensi proses pemuliaan tanaman,” kata Ria Putri.

Menuju Pertanian Tangguh dan Berkelanjutan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan plasma nutfah unggul yang mampu bertahan di lahan salin, sekaligus menjadi solusi nyata bagi petani di daerah pesisir. Varietas tahan salinitas juga berpotensi memperkuat industri benih nasional berbasis bioteknologi dan mendorong pertanian berkelanjutan di Indonesia.

Baca Juga:  Politeknik Negeri Lampung Mendekatkan Potensi Daerah Melalui Peran Sebagai PTV Pengampu

Dengan inovasi ini, lahan-lahan yang selama ini dianggap tidak produktif dapat dimanfaatkan kembali, mendukung peningkatan produksi pangan nasional, serta memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi petani.

“Melalui riset ini, Polinela berkomitmen menghadirkan inovasi pertanian yang relevan, adaptif, dan berdaya guna bagi masa depan pertanian Indonesia,” tutup Ria Putri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *