TEKNO

Amazon PHK Massal, 14.000–30.000 Karyawan Terdampak Restrukturisasi

33
×

Amazon PHK Massal, 14.000–30.000 Karyawan Terdampak Restrukturisasi

Sebarkan artikel ini
Amazon Lakukan PHK Besar-Besaran, 30.000 Karyawan Terdampak
Amazon Lakukan PHK Besar-Besaran, 30.000 Karyawan Terdampak

Media90 – Perusahaan e-commerce raksasa, Amazon, mengumumkan pengurangan karyawan besar-besaran, dengan sekitar 14.000 posisi yang dikonfirmasi terdampak, dan prediksi jumlahnya dapat mencapai 30.000 karyawan di seluruh dunia. PHK ini diumumkan akhir Oktober 2025 dan menjadi salah satu langkah signifikan Amazon dalam menyesuaikan diri dengan perubahan di dunia bisnis yang dipengaruhi otomatisasi, perilaku konsumen, serta evolusi budaya internal perusahaan.

Alasan Pemutusan Hubungan Kerja

CEO Amazon, Andy Jassy, menekankan bahwa PHK ini berkaitan dengan budaya perusahaan, bukan karena AI atau efisiensi biaya. Menurut Jassy, inisiatif ini bertujuan mengembalikan struktur kewirausahaan, agar tim bisa mengambil keputusan lebih cepat, bertanggung jawab lebih besar, dan selaras dengan visi Amazon.

Meski begitu, analis industri melihat PHK ini sebagai bagian dari penyesuaian pasca-pandemi. Amazon yang sebelumnya melakukan rekrutmen masif antara 2020–2022, kini mempertimbangkan ulang struktur organisasi seiring pertumbuhan melambat dan adopsi sistem berbasis AI yang memengaruhi cara kerja tim.

Baca Juga:  Mengeksplorasi Panggilan Audio dan Video di Aplikasi X: Panduan Langkah demi Langkah

PHK ini paling banyak memengaruhi posisi administrasi, termasuk SDM, operasional, dan manajemen produk. Karyawan terdampak akan menerima paket kompensasi dan waktu 90 hari untuk peralihan internal sebelum posisi mereka dihapus sepenuhnya. Perusahaan diperkirakan mengeluarkan sekitar $1,8 miliar untuk biaya kompensasi dan restrukturisasi.

Reaksi Terhadap PHK Massal

Reaksi terhadap PHK ini beragam. Beberapa analis mengapresiasi langkah Amazon untuk mengembalikan kelincahan di perusahaan yang memiliki lebih dari 1,5 juta karyawan, yang dianggap terlalu birokratis dan lambat dalam berinovasi. Namun, ada pula yang menilai langkah ini sebagai indikasi ekspansi berlebihan, memindahkan risiko kepada karyawan saat pertumbuhan melambat.

Bagi karyawan, PHK ini menjadi pengingat betapa tidaknya stabil posisi di industri teknologi. Bagi investor, langkah ini menunjukkan Amazon siap mengambil keputusan sulit untuk mempertahankan daya saing di era AI. Secara keseluruhan, restrukturisasi ini mencerminkan redefinisi efisiensi, inovasi, dan budaya kelincahan perusahaan teknologi besar.

Baca Juga:  Mengguncang Dunia Pemetaan: Meta, Amazon, dan Microsoft Bergandengan Tangan dalam Pengembangan Overture Maps untuk Menantang Dominasi Google Maps

Peran AI dan Otomatisasi

Meskipun PHK tidak dikaitkan langsung dengan AI, analis mencatat bahwa otomatisasi dan pembelajaran mesin mungkin secara tidak langsung memengaruhi pengambilan keputusan. Amazon terus melakukan investasi besar dalam AI, logistik berbasis AI, dan area yang diperkirakan tumbuh, sementara sebagian peran lain dikurangi.

Dampak Jangka Panjang

Strategi ini diprediksi berpotensi meningkatkan posisi kompetitif Amazon dalam jangka panjang jika dijalankan dengan baik. Struktur organisasi yang lebih ramping dapat mempercepat pengambilan keputusan dan inovasi. Namun, ada risiko penurunan kepercayaan internal yang bisa memengaruhi kreativitas dan kerjasama tim.

Gelombang PHK ini bukan sekadar penyesuaian keuangan atau operasional, tetapi mencerminkan transformasi besar dalam identitas perusahaan teknologi di era yang semakin dipengaruhi AI. Selama bertahun-tahun, budaya Amazon berfokus pada pertumbuhan, eksperimen, dan dedikasi kepada pelanggan, dan langkah restrukturisasi ini menjadi bagian dari evolusi perusahaan untuk menghadapi tantangan baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *