BERITA

Smart Farming PLN Bangkitkan Kesejahteraan Petani Trimomukti

14
×

Smart Farming PLN Bangkitkan Kesejahteraan Petani Trimomukti

Sebarkan artikel ini
Program Smart Farming PLN Bantu Sejahterakan Petani Trimomukti, Lampung Selatan
Program Smart Farming PLN Bantu Sejahterakan Petani Trimomukti, Lampung Selatan

Media90 – Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, seperti baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Kabut tipis masih menggantung, embun menempel di ujung daun padi, namun dari kejauhan terdengar dengungan halus pompa listrik yang bekerja tanpa henti. Di atas lahan seluas 1.300 hektare itu, para petani kini menebar benih pada musim tanam ketiga—sebuah hal yang dulu hanya menjadi angan-angan.

Selama bertahun-tahun, desa ini hidup mengikuti ritme alam: satu kali tanam, satu kali panen, dan berharap pada hujan yang turun setahun sekali. Alkon dan genset bertenaga solar menjadi andalan sehari-hari, tetapi boros, rewel, dan kerap menjadi batu sandungan pekerjaan. Kini, kehadiran listrik PLN melalui program Smart Farming menjadi denyut baru yang menggerakkan produktivitas desa.

Di tepi hamparan sawah yang hijau bak zamrud, tampak Suparno, seorang petani berperawakan kecil dengan kulit gelap terpanggang matahari. Ia duduk santai di samping SuperSun PLN, pembangkit listrik tenaga surya kecil yang kini meringankan pekerjaannya. Dengan mata berkaca-kaca, ia menceritakan perubahan besar yang ia alami.

Baca Juga:  Suara Cemerlang Anak-Anak Meriahkan Paskah di HKBP Hajimena Natar: Temukan Siapa yang Memenangkan Lomba Nyanyi!

“Dulu panen hanya satu kali, kalau diuangkan sekitar Rp45 juta. Sekarang bisa tanam tiga kali. Kalau panen sukses semua, setahun bisa dapat Rp135 juta,” ujar Suparno.
Sambil menatap sawahnya, ia menambahkan, dulu harga tanah Rp300 juta pun sulit laku. Kini, dengan adanya listrik yang stabil, nilai lahannya naik hingga Rp700 juta per hektare.

Cerita serupa juga datang dari Komang Andriani, petani perempuan tangguh yang selama ini sering dibuat kesal oleh alkon yang mudah rusak.
“Dengan listrik, kami lebih hemat dan lebih tenang. Tinggal pencet, air langsung mengalir. Biaya operasional turun dari Rp5 juta menjadi Rp3 juta per musim. Selisihnya bisa untuk beli obat hama dan pupuk,” katanya.

Baca Juga:  Upaya Cepat Pasca Kebakaran di SD Negeri 2 Mulyosari Tanjung Sari Dukung oleh Bupati Lampung Selatan

Transformasi ini dimulai ketika PLN membangun infrastruktur kelistrikan masif di area persawahan Trimomukti. Empat unit gardu dengan kapasitas total 310 kVA didirikan, ditambah 60 tiang jaringan tegangan menengah dan 14 tiang jaringan tegangan rendah. PLN juga menyediakan solusi energi bersih hybrid melalui SuperSun berkapasitas 900 VA dan 3.500 VA, yang kini memberi suplai listrik stabil bagi pertanian modern di ribuan hektare sawah tersebut.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Lampung, Rizky Mochamad, menegaskan bahwa hadirnya listrik telah menghapus banyak kekhawatiran petani.
“Petani tak lagi menunggu hujan, tak lagi khawatir kehabisan solar, dan tak lagi dihantui kerusakan mesin. Smart farming mengubah cara lama menjadi sistem yang lebih efisien, modern, dan hemat,” ujarnya.
Menurutnya, listrik bukan hanya menghidupkan pompa, tetapi juga membuka jalan perubahan di desa. Lahan yang dulu dianggap kurang produktif, kini menjadi aset bernilai tinggi.

Baca Juga:  Rider Motor dari Berbagai Daerah Ramaikan Bhayangkara Lamsel Adventure Reborn di Pantai Muara Indah, Sidomulyo

Di Trimomukti, listrik kini hadir bukan sekadar energi yang mengalir melalui kabel, tetapi sebagai harapan baru. Harapan bagi petani untuk merencanakan masa depan, memprediksi hasil panen, mengejar kesejahteraan, dan melepaskan diri dari ketidakpastian.

Trimomukti menjadi bukti nyata bahwa energi dapat mengubah peradaban desa—menghadirkan smart farming, meningkatkan produktivitas, dan membawa petani menuju kedaulatan serta kesejahteraan yang selama ini mereka perjuangkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *