Media90 – Di tengah hiruk-pikuk pasar saham global yang mudah terpengaruh hanya karena satu cuitan Elon Musk atau Jensen Huang, sejarah awal raksasa teknologi sering terlupakan. Namun, sebuah dokumen kecil dari tahun 1976 kini mencuri perhatian: kontrak pendirian Apple yang hanya tiga halaman, diketik menggunakan mesin tik biasa, siap dilelang dengan estimasi harga fantastis hingga Rp62 miliar.
Dokumen bersejarah ini ditandatangani oleh tiga pendiri Apple—Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne. Wayne, yang mundur hanya 12 hari setelah penandatanganan dan menerima kompensasi sekitar Rp12 juta, kini menjadi bagian dari kisah penyesalan termahal di dunia teknologi. Kontrak ini bukan sekadar kertas tua; ia adalah saksi bagaimana keputusan kecil di garasi kecil California mengawali perjalanan triliunan dolar. Lelang akan digelar oleh Christie’s di New York pada Januari 2026.
Christie’s Lelang Dokumen Pendirian Apple
Christie’s secara resmi mengumumkan lelang kontrak kemitraan Apple Computer Company 1976 dalam acara “We the People: America at 250” yang merayakan ulang tahun ke-250 berdirinya Amerika Serikat. Dokumen tiga halaman ini ditandatangani pada 1 April 1976 oleh Jobs, Wozniak, dan Wayne. Nilai estimasinya US$2–4 juta atau sekitar Rp31–62 miliar. Kontrak ini menandai awal revolusi komputer pribadi, jauh sebelum komputer menjadi barang umum di rumah.
Pembagian Saham dan Keputusan Ronald Wayne
Kontrak yang diketik dengan mesin tik milik Wayne menetapkan kepemilikan: 45% untuk Jobs, 45% untuk Wozniak, dan 10% untuk Wayne. Namun, Wayne mundur hanya 12 hari kemudian karena khawatir risiko finansial. Ia menjual seluruh sahamnya dan menerima US$800 (sekitar Rp12 juta saat itu). Keputusan ini kini dianggap sebagai salah satu kesalahan finansial paling mahal dalam sejarah.
Signifikansi Dokumen bagi Sejarah Teknologi
Lebih dari sekadar kertas tua, dokumen ini adalah saksi lahirnya ide sederhana yang mengubah dunia. Apple menjadikan komputer pribadi terjangkau dan mengawali era informasi global. Pelelangan ini juga mencerminkan tingginya minat kolektor pada memorabilia teknologi, terutama di tengah lonjakan perhatian pada inovasi seperti AI.
Reaksi Komunitas dan Harapan Lelang
Penggemar teknologi bereaksi antusias di media sosial, banyak menyebutnya sebagai “kesalahan paling mahal Ronald Wayne”. Analis Christie’s optimis dokumen ini akan terjual di atas estimasi awal karena kelangkaan artefak awal Apple dan meningkatnya minat kolektor. Para pakar sejarah teknologi menilai lelang ini sebagai pengingat bahwa kesuksesan Apple berawal dari kemitraan rapuh dan keputusan berani.
Pelelangan kontrak Apple 1976 bukan hanya soal menjual sejarah, tapi juga simbol dampak besar dari satu keputusan kecil. Bagi kolektor, ini peluang langka; bagi pelaku industri, pelajaran berharga tentang risiko dan potensi yang tersembunyi di balik setiap awal sederhana.














