Media90 – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Komjen Setyo Budiyanto, menilai Mars Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung mencerminkan nilai-nilai integritas yang kuat dan sejalan dengan semangat pemberantasan korupsi.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber dalam kuliah umum bertajuk “Pendidikan Anti Korupsi untuk Membangun Budaya Integritas” di Ruang Teater Lantai II UIN Raden Intan Lampung, Rabu (5/11/2025).
“Mars UIN Raden Intan Lampung diawali dengan kalimat ‘bersatu padu’, itu luar biasa. Di dalamnya ada cita-cita menjadi insan berakhlak mulia dan membangun masyarakat adil serta makmur. Kalau sungguh-sungguh memaknai naskah mars itu, sebenarnya nilai integritas sudah selesai,” ujar Komjen Setyo Budiyanto.
Menurutnya, integritas bukanlah sesuatu yang bisa dipelajari hanya melalui teori, melainkan harus dihidupkan dan diterapkan dalam keseharian.
“Integritas itu tidak ada sekolahnya. Namun jika setiap sivitas akademika menjadikan isi mars itu sebagai pedoman hidup, maka tidak ada lagi penyelewengan,” tegas Ketua KPK RI.
Komjen Setyo juga menegaskan, perguruan tinggi memiliki peran vital sebagai benteng terakhir akal sehat bangsa. Kampus, katanya, menjadi tempat strategis untuk menumbuhkan kesadaran antikorupsi melalui pendidikan, riset, dan keteladanan.
Kuliah umum tersebut turut dihadiri Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah II KPK, Bahtiar Ujang Purnama, serta tim Satgas Koordinasi dan Supervisi Wilayah III.
Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Wan Jamaluddin, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Ketua KPK RI dan menilai tema yang diangkat sangat relevan dengan kehidupan akademik mahasiswa.
“Sejak transformasi kelembagaan pada 2017, dengan tagline ISI yaitu Intellectuality, Spirituality, and Integrity, kami terus menekankan pentingnya seluruh warga kampus menjadi teladan dalam berintegritas,” jelas Prof. Wan Jamaluddin.
Ia menegaskan, nilai integritas ditegakkan di semua lini di lingkungan kampus, baik akademik maupun nonakademik. “Kami memastikan tidak ada transaksi jabatan, promosi, atau mutasi yang bersifat transaksional di lingkungan kampus,” tambahnya.
Kuliah umum tersebut dihadiri jajaran pimpinan universitas, para guru besar, sepuluh bakal calon rektor, tenaga kependidikan, serta perwakilan mahasiswa dari unsur Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan mahasantri Ma’had Al-Jami’ah.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat budaya integritas di lingkungan akademik, sekaligus menegaskan peran UIN Raden Intan Lampung sebagai kampus yang berkomitmen menanamkan nilai antikorupsi sejak dini.














