Media90 – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus mematangkan persiapan pelaksanaan Lampung Economic Investment Forum (LEIF) 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada 4 November 2025. Forum ini akan menjadi ajang strategis untuk memperkenalkan potensi investasi daerah, sekaligus mengangkat gagasan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal tentang penguatan ekonomi berbasis komoditas dan hilirisasi.
Rapat lanjutan persiapan LEIF 2025 digelar pada Rabu (15/10/2025), dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung yang menjadi mitra utama dalam penyelenggaraan forum tersebut.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, mengungkapkan bahwa sekitar 130 investor nasional dan internasional diperkirakan akan hadir dalam forum bergengsi ini.
“Ajang tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi Lampung untuk berdialog langsung dengan calon investor. Karena itu, diperlukan kesiapan bahan presentasi dan data yang kuat agar dapat menarik minat mereka,” ujar Bimo.
Menurutnya, kehadiran investor dalam jumlah besar menjadi momentum penting bagi Lampung untuk memperkenalkan potensi daerah secara konkret, terutama di sektor-sektor strategis seperti pertanian, perikanan, energi, serta industri pengolahan.
Tampilkan Proyek Strategis dan Potensi Unggulan
LEIF 2025 akan menjadi wadah yang mempertemukan pemerintah daerah dengan para calon investor potensial, baik dari dalam maupun luar negeri. Dalam forum ini, Pemprov Lampung berencana menampilkan proyek-proyek strategis serta peluang investasi unggulan yang siap dikembangkan.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung, Marindo Kurniawan, menegaskan bahwa forum investasi ini tidak hanya sekadar memamerkan daftar proyek, tetapi juga harus mampu menggambarkan secara menyeluruh kekuatan dan keunggulan Lampung sebagai daerah tujuan investasi.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Lampung memiliki aset, lahan, dan sumber daya yang menjadi modal penting bagi pertumbuhan ekonomi. Di tengah keterbatasan fiskal daerah, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” jelas Marindo.
Ia menambahkan, seluruh data, informasi, dan produk investasi yang akan disajikan dalam LEIF 2025 harus akurat, transparan, dan menarik, agar mampu meningkatkan kepercayaan investor.
Dorong Kolaborasi dan Pertumbuhan Ekonomi Merata
Lebih lanjut, Marindo berharap agar hasil dari pelaksanaan LEIF 2025 tidak berhenti pada kegiatan forum semata, melainkan berlanjut menjadi kerja sama konkret dan investasi jangka panjang yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat Lampung.
“Kami berharap forum ini melahirkan kolaborasi yang berkelanjutan, mendorong hilirisasi komoditas unggulan, serta menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Lampung,” tambahnya.
Pemprov Lampung optimistis, LEIF 2025 akan menjadi momentum penting untuk mempercepat transformasi ekonomi daerah, memperkuat posisi Lampung sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Sumatera, serta membuka peluang kerja dan usaha baru bagi masyarakat.