Media90 – Tim Gulat Lampung harus puas dengan raihan satu medali perak dan satu medali perunggu pada ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Gulat Padang Open 2025 yang digelar di Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat.
Medali perak berhasil disumbangkan Bramantyo di kelas 77 Kg Greeco Roman, setelah melaju hingga babak final meski harus mengakui keunggulan pegulat asal Jawa Timur. Sementara medali perunggu dipersembahkan oleh John Billy Mulia Parasian Gultom.
Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Lampung, Maktub Djaiz, menilai capaian tersebut patut disyukuri, namun perlu menjadi bahan evaluasi serius untuk meningkatkan kualitas atlet.
“Alhamdulillah meraih dua medali, namun hasil ini masih kurang lengkap secara menyeluruh. Ada beberapa kelemahan mendasar yang harus dibenahi, terutama stamina dan teknik,” ujar Maktub Djaiz, Minggu (7/9/2025).
Menurutnya, selain pembenahan stamina dan teknik, uji tanding ke luar daerah juga penting untuk mempertemukan atlet dengan lawan-lawan yang lebih sepadan. Namun fokus utama menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025 di Kudus, Jawa Tengah, adalah penguatan fisik.
Senada, Pelatih Gulat Lampung Dedi Gultom menilai hasil di Padang Open masih jauh dari harapan. Namun, ia menyebut kejuaraan ini menjadi ajang penting untuk menambah pengalaman sekaligus mengukur kekuatan pesaing dari provinsi lain.
“Kami harus lebih giat latihan, terutama dalam hal fisik, teknik, dan memperbanyak kompetisi agar terbiasa dengan atmosfer pertandingan. Persaingan gulat ke depan akan semakin ketat,” jelas Dedi Gultom.
Dalam Kejurnas Padang Open 2025, Lampung menurunkan tujuh pegulat. Untuk sektor putri, tampil Chelsea (48 Kg), Janet (53 Kg), Bunga Aulia (55 Kg), dan Anneke Rofiqoh (68 Kg). Sementara sektor putra diperkuat oleh Wilner (55 Kg Gaya Bebas), Dimas Fernando (65 Kg Gaya Bebas), Billy (67 Kg Greeco Roman), Abimanyu (77 Kg Greeco Roman), Bramantyo (82 Kg Greeco Roman), Teguh Wibowo (86 Kg Gaya Bebas), dan Fatih (92 Kg Gaya Bebas).