Media90 – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Lampung, Ganjar Jationo, mewakili Gubernur Lampung, secara resmi membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) VI Mathlaul Anwar Lampung Tahun 2025 di Ballroom Soeltan Luxe Hotel, Bandar Lampung, Sabtu (25/10/2025).
Dalam sambutannya, Ganjar menyampaikan apresiasi kepada seluruh keluarga besar Mathlaul Anwar atas kontribusinya di bidang pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan umat. Ia menilai, musyawarah wilayah menjadi momentum penting bagi organisasi Islam tersebut untuk memperkuat peran serta memperbarui semangat kebangkitan dalam menjawab tantangan zaman.
“Musyawarah ini menjadi momen refleksi sekaligus revitalisasi niat untuk bangkit. Tidak harus dimulai dengan mimpi besar, tetapi dari langkah-langkah kecil yang diilhami oleh semangat iman, ilmu, dan amal,” ujar Ganjar.
Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Lampung terus membuka ruang kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi keagamaan, untuk mempercepat pembangunan di daerah. Menurutnya, kolaborasi bukan berarti menyeragamkan identitas, tetapi menyatukan kekuatan dan karakter unik setiap organisasi agar dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
“Perbedaan karakter dan fungsi tidak boleh menghalangi kita untuk berbuat yang terbaik bagi daerah. Itulah makna kolaborasi yang dimaksud oleh Gubernur Lampung,” tambahnya.
Ganjar juga menyoroti pentingnya peran organisasi Islam dalam mendukung pembangunan di sektor pedesaan. Ia menjelaskan, berbagai program strategis nasional kini diarahkan langsung ke desa, mulai dari penguatan ketahanan pangan, energi, hingga ekonomi lokal.
Salah satu kebijakan penting yang tengah dijalankan pemerintah daerah adalah menahan laju ekspor bahan pangan mentah agar nilai tambahnya tetap dinikmati masyarakat desa. Pemerintah Provinsi Lampung saat ini tengah mendorong penyediaan mesin pengering (dryer) mini antar-desa guna meningkatkan kualitas dan daya saing hasil panen.
Selain sektor pertanian, Ganjar juga menyinggung kebijakan nasional yang mendorong desa menjadi pusat energi baru terbarukan. Ia menyebut pemerintah menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) minimal satu hektar di setiap desa sebagai bagian dari transformasi menuju ekonomi hijau.
“Peran ormas Islam sangat penting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi transformasi desa ini. Pesantren dan lembaga pendidikan Islam perlu menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan daerah tanpa meninggalkan akar keilmuan keislaman,” jelasnya.
Musyawarah Wilayah VI Mathlaul Anwar Lampung diharapkan menjadi momentum kebangkitan organisasi yang telah lebih dari satu abad berkontribusi dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia. Pemerintah Provinsi Lampung melihat Mathlaul Anwar sebagai mitra strategis dalam memperkuat sumber daya manusia, menggerakkan ekonomi berbasis desa, dan membangun masyarakat yang berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.














