Media90 – PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pringsewu menggelar Simulasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) pada 21 November 2025 di halaman PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pringsewu. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam memperkuat kesiapsiagaan sekaligus meningkatkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi seluruh personel.
Simulasi dibuka dengan pemaparan dari Agus Purnomo, Analis Kebencanaan BPBD Pringsewu. Ia menekankan pentingnya ketenangan, pemahaman risiko, serta kemampuan mengambil keputusan cepat ketika menghadapi situasi darurat. Menurutnya, kesiapsiagaan harus dimulai dari peningkatan pengetahuan dan kedisiplinan individu.
Manajer PLN UP3 Pringsewu, Eka Nurwati, menyampaikan apresiasi kepada BPBD, pegawai, serta Tenaga Alih Daya (TAD) yang terlibat dalam kegiatan ini. Ia menilai pembekalan tersebut penting untuk menghadapi berbagai potensi bencana, mulai dari kebakaran, gempa bumi, hingga insiden berisiko tinggi lainnya di lingkungan kerja.
Dalam sesi teknis, peserta mendapat arahan mengenai penggunaan APAR CO₂ dan APAR Dry Chemical Powder yang dinilai aman untuk memadamkan kebakaran akibat korsleting listrik. Petugas kembali diingatkan bahwa APAR berbahan air tidak boleh digunakan karena berpotensi menghantarkan listrik dan membahayakan keselamatan.
Setelah menerima materi, peserta langsung terlibat dalam praktik lapangan dengan memadamkan api menggunakan karung goni basah serta APAR, dipandu oleh Satgas Damkar Pringsewu. Seluruh peserta diberi kesempatan mencoba pemadaman agar terbiasa dengan prosedur dan teknik di lapangan. Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi evakuasi gempa bumi menggunakan teknik Drop, Cover, and Hold On, serta penyelamatan sesuai standar keamanan.
Melalui kegiatan ini, PLN UP3 Pringsewu menegaskan bahwa kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat bukan sekadar formalitas, melainkan bagian penting dari budaya kerja yang terus diperkuat. Konsistensi simulasi, evaluasi prosedur, serta peningkatan kapasitas personel menjadi bukti komitmen PLN dalam meminimalkan risiko kecelakaan kerja.
Langkah preventif tersebut diharapkan tidak hanya meningkatkan keandalan operasional, tetapi juga memberikan rasa aman bagi pegawai maupun pelanggan bahwa PLN siap merespons berbagai kondisi risiko secara cepat, profesional, dan terukur.














