Media90 – Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melalui Jurusan Ekonomi dan Bisnis menyelenggarakan Studium Generale bertema “Budaya Ilmiah Unggul: Fondasi bagi Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Kampus Berdampak”. Kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional, Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D., Staf Khusus Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Bidang Inovasi Industri dan Pengembangan.
Acara yang berlangsung di Gedung Serba Guna Polinela pada Jumat (21/11/2025) ini dihadiri unsur pimpinan, dosen, mahasiswa, hingga mitra dunia usaha dan dunia industri. Studium generale dibuka oleh Direktur Polinela, Dr. Dwi Puji Hartono, S.Pi., M.Si., yang menegaskan bahwa budaya ilmiah unggul merupakan kebutuhan mendesak bagi pendidikan vokasi untuk menghasilkan lulusan yang inovatif dan adaptif.
“Polinela berkomitmen menjadi kampus berdampak melalui penguatan riset terapan, inovasi, dan hilirisasi hasil penelitian. Kegiatan ini menjadi momentum berharga untuk memperluas pola pikir akademik dan budaya riset mahasiswa serta dosen,” ujar Dwi Puji Hartono.
Ketua Jurusan Ekonomi dan Bisnis Polinela, Marlinda Apriyani, S.P., M.P., juga menyampaikan pentingnya integrasi budaya riset dalam setiap proses pembelajaran vokasi. Menurutnya, kemajuan institusi pendidikan tidak hanya diukur dari kurikulum, tetapi dari kontribusi nyata kampus dalam menghasilkan pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat dan industri.
Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Kerjasama Polinela, Eko Win Kenali, S.Kom., M.Cs., menyoroti pentingnya peningkatan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ilmiah, publikasi, dan kompetisi riset. “Kami mendorong mahasiswa menghasilkan karya ilmiah, startup, dan inovasi berkelanjutan. Budaya akademik unggul adalah DNA mahasiswa Polinela,” tegasnya.
Pada sesi pemaparan utama, Prof. Gede Wenten menekankan bahwa riset bernilai tinggi selalu berangkat dari budaya ingin tahu, ketekunan, dan keberanian berinovasi. Ia menyebut kampus vokasi memiliki keunggulan strategis karena riset yang dilakukan lebih dekat dengan kebutuhan industri. “Bangsa yang maju adalah bangsa yang menempatkan ilmu pengetahuan sebagai pilar peradaban,” ujarnya.
Eko Win Kenali juga menambahkan bahwa pembangunan ecosystem innovation membutuhkan kolaborasi erat antara perguruan tinggi, pemerintah, industri, dan masyarakat. Sinergi ini diyakini akan memperkuat daya saing Polinela sebagai institusi vokasi.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang berlangsung antusias. Peserta terlibat aktif dalam membahas isu-isu terkini seputar riset, teknologi, dan inovasi industri. Antusiasme tersebut menjadi bukti kuatnya semangat sivitas akademika Polinela untuk memperkuat budaya ilmiah unggul di lingkungan kampus.
Melalui penyelenggaraan Studium Generale ini, Jurusan Ekonomi dan Bisnis Polinela berharap nilai-nilai budaya ilmiah dapat terinternalisasi dalam seluruh aktivitas tridharma, sehingga Politeknik Negeri Lampung semakin berdampak bagi masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri.














