BERITA

UIN Raden Intan Gelar Asesmen Perubahan Kualifikasi LPH, Rektor Tekankan Makna Teologis dan Profetik

5
×

UIN Raden Intan Gelar Asesmen Perubahan Kualifikasi LPH, Rektor Tekankan Makna Teologis dan Profetik

Sebarkan artikel ini
Rektor UIN Raden Intan Tekankan Dimensi Teologis dan Profetik dalam Asesmen Perubahan Kualifikasi LPH
Rektor UIN Raden Intan Tekankan Dimensi Teologis dan Profetik dalam Asesmen Perubahan Kualifikasi LPH

Media90 – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung melaksanakan Asesmen Lapangan Perubahan Kualifikasi Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) sebagai langkah strategis untuk meningkatkan mutu dan profesionalisme lembaga. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Teater Lantai II Gedung Academic and Research Center, Sabtu (18/10/2025), dan dibuka langsung oleh Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. H. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D.

Asesmen dijadwalkan berlangsung selama dua hari hingga Minggu (19/10/2025), dengan menghadirkan sejumlah narasumber dan asesor dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM), serta Badan Standardisasi Nasional (BSN). Salah satunya, Deputi Kemitraan dan Standarisasi Halal BPJPH, Dr. H. Abdul Syakur, S.Ag., M.Si., yang hadir secara daring. Turut hadir pula perwakilan BPJPH Koko Salakin, S.H., dan tim asesor Amar Bramantyo, Teguh Adi Wijaya, serta KH. Abdul Muiz Ali.

Baca Juga:  Kerjasama Unila dan Pemprov Lampung Selatan: Kampus Kedua Unila Akan Segera Terwujud di Lahan Kota Baru

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Wan Jamaluddin menegaskan bahwa asesmen ini merupakan bagian dari transformasi kelembagaan pasca perubahan status IAIN menjadi UIN. Menurutnya, pelaksanaan asesmen bukan sekadar proses administratif, melainkan bentuk tanggung jawab akademik dan spiritual.

“Ini merupakan mandat dari perubahan kelembagaan IAIN menjadi UIN, jadi wajib bagi kami untuk menjalankan amanah ini. Kampus kami berwawasan lingkungan, artinya harus peduli terhadap kebutuhan masyarakat dan lingkungan sekitar — tidak hanya dalam konteks kehijauan, tapi juga dalam aspek sosial dan spiritual,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rektor menekankan bahwa isu halal tidak hanya berkaitan dengan ekonomi, tetapi juga memiliki makna teologis dan profetik yang mendalam. Ia mengingatkan bahwa kehalalan mencakup seluruh aktivitas manusia sejak bangun tidur hingga kembali beristirahat.

“Isu halal adalah bagian dari amanah teologis. Ini bukan sekadar soal bisnis atau konsumsi, tapi tentang bagaimana umat memastikan kehidupannya tetap dalam koridor syariah,” tambahnya.

Prof. Wan Jamaluddin juga berbagi pengalaman pribadinya saat menempuh studi di Rusia, mengenai tantangan menemukan makanan halal di luar negeri. Pengalaman itu, katanya, menjadi pengingat pentingnya kehadiran lembaga pemeriksa halal yang kredibel di Indonesia.

“Kami berharap asesmen ini berjalan lancar dan menghasilkan hasil terbaik. Saya sangat berbahagia menyambut para asesor, semoga hasilnya sesuai harapan untuk memperoleh predikat utama,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama (AAKK) UIN Raden Intan Lampung, Dr. H. Abdul Rahman, M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari komitmen pimpinan untuk meningkatkan kualifikasi LPH.

“Kami berharap asesmen ini menjadi langkah menuju predikat LPH Utama. Jika tercapai, jangkauan sertifikasi halal akan semakin luas dan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan civitas akademika,” jelasnya.

Pembukaan kegiatan turut dihadiri para dekan dan wakil dekan, Ketua dan Sekretaris LP2M, Kepala SPI, Kepala Pusat Kajian Layanan Halal (PKLH), sejumlah kepala bagian, kepala UPT, koordinator, serta mahasiswa penerima KIP dan mahasantri Ma’had Al-Jamiah.

Baca Juga:  Optimalisasi Manajemen Risiko dalam Proses Bisnis Perguruan Tinggi Negeri oleh SPI Unila

Dengan pelaksanaan asesmen ini, UIN Raden Intan Lampung menegaskan komitmennya sebagai perguruan tinggi Islam yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berperan aktif dalam memperkuat ekosistem halal nasional melalui nilai-nilai teologis, profetik, dan keberlanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *