Media90 – Holding Perkebunan Nusantara (PTPN III Persero) melalui PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) dan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) meluncurkan inovasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Uret sebagai salah satu hasil riset unggulan tahun anggaran 2024/2025. Inovasi ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi ancaman hama uret yang selama ini menjadi tantangan serius bagi produktivitas tebu nasional.
Kegiatan sosialisasi hasil demoplot PHT Uret digelar di Kediri, Jawa Timur, dan diikuti secara hybrid oleh jajaran pimpinan serta praktisi perkebunan gula. Hadir di antaranya Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan PT SGN, Kepala Bagian Operasional, para General Manager, Manajer, hingga Asisten Manajer lingkup KSO PT SGN, serta peneliti dari PT RPN.
Acara dibuka oleh General Manager Puslit Tebu PT SGN, Lovinna Magda Hasibuan, yang mewakili SEVP Operasional MKSO PT SGN. Dalam sambutannya, Lovinna menegaskan pentingnya riset dan inovasi untuk menjaga ketahanan sektor gula nasional.
“Hama uret merupakan ancaman serius bagi produktivitas dan kualitas tebu. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat berbagi strategi pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan guna meningkatkan hasil panen serta mendukung ketersediaan gula nasional. Kami apresiasi semua pihak yang telah bekerja sama sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik,” ujar Lovinna.
Dalam sesi pemaparan, peneliti P3GI, Etik Mar’ati Achadian, S.Si., M.P., memaparkan hasil pengamatan terhadap serangan hama uret di lokasi percobaan, termasuk biologi hama dan strategi pengendalian berbasis pendekatan terpadu. Ia menekankan pentingnya peta intensitas serangan serta observasi menyeluruh terhadap kondisi kebun agar pengendalian berjalan efektif.
“Kunci utama dalam penerapan PHT adalah penyusunan strategi pengendalian sebelum hama menyerang. Pengendalian harus berbasis data dan kondisi lapangan agar hasilnya optimal,” jelas Etik.
Program riset unggulan ini merupakan bagian dari komitmen Holding Perkebunan Nusantara dalam memperkuat sektor pergulaan nasional melalui inovasi berbasis riset. Kolaborasi antara P3GI dan PT SGN menjadi contoh nyata sinergi antara lembaga penelitian dan industri, di mana hasil riset dapat langsung diterapkan secara aplikatif di lapangan.
Para peserta kegiatan juga memberikan apresiasi terhadap pendekatan holistik PHT yang dikembangkan RPN dan SGN. Mereka menilai metode tersebut menjadi solusi berkelanjutan untuk menjaga produktivitas lahan sekaligus mendukung target swasembada gula nasional.
Ke depan, RPN dan SGN berkomitmen untuk terus melanjutkan pengembangan riset strategis berorientasi keberlanjutan, guna memastikan sektor tebu Indonesia semakin tangguh dan kompetitif.