Media90 – Sebuah unggahan yang beredar di media sosial Facebook baru-baru ini membuat publik heboh. Akun bernama “ifah..92” pada Jumat (17/10/2025) mengunggah postingan yang mengklaim bahwa Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa telah menarik seluruh anggaran program MBG senilai Rp71 triliun dan mengalihkannya menjadi bantuan beras gratis.
Dalam unggahan tersebut, disertakan narasi provokatif bertuliskan:
“GEMPAR..! Rp71 TRILIUN ANGGARAN DIALIHKAN, NASIB MBG DI UJUNG TANDUK..!?”
Postingan itu langsung menyebar luas dan menjadi bahan perbincangan warganet. Hingga Senin (20/10/2025), unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 640 ribu kali, mendapat 19 ribu tanda suka, dan dibagikan lebih dari 700 kali.
Namun setelah dilakukan pemeriksaan fakta, klaim tersebut dipastikan salah dan menyesatkan.
Menurut hasil penelusuran TurnBackHoax.id, kata kunci “Purbaya resmi menarik anggaran Rp71 triliun dari MBG untuk bantuan beras gratis” di mesin pencarian Google tidak menghasilkan sumber kredibel mana pun. Tidak ada pemberitaan resmi dari pemerintah atau media arus utama yang membenarkan klaim tersebut.
Sebaliknya, pencarian justru mengarah pada artikel Antaranews.com berjudul “Hoaks! Menkeu Purbaya tarik Rp71 triliun anggaran MBG” yang terbit pada Jumat (17/10/2025). Dalam laporan itu dijelaskan bahwa tidak ada kebijakan penarikan atau pengalihan total anggaran MBG seperti yang disebarkan di media sosial.
Pemerintah menegaskan, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memang pernah menyinggung soal potensi realokasi anggaran MBG, namun konteksnya berbeda jauh dari isi unggahan viral tersebut.
Menurut keterangan resmi, realokasi yang dimaksud adalah penyesuaian sementara terhadap anggaran MBG yang belum terserap hingga akhir Oktober 2025, agar dapat dialihkan ke program lain yang sudah siap dijalankan — bukan penarikan dana secara total atau pengalihan penuh ke program bantuan beras.
Dengan demikian, unggahan yang menyebut Menkeu Purbaya menarik dana MBG Rp71 triliun untuk bantuan beras terbukti hoaks. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi dan selalu memeriksa kebenaran sumber berita sebelum mempercayainya.
