Media90 – Menandai satu tahun masa kerja Kabinet Merah Putih, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah mencatat berbagai capaian signifikan di bidang infrastruktur. Program-program strategis yang dijalankan sepanjang 2025 berhasil memperkuat visi Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto melalui pembangunan infrastruktur andal dan berkelanjutan yang mendukung ketahanan air, pangan, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa Kementerian PU bukan sekadar lembaga pembangunan fisik, tetapi elemen penting dalam swasembada pangan dan energi nasional. Infrastruktur yang dibangun harus memberi dampak langsung pada produktivitas sektor riil.
Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, “Presiden juga mengamanatkan agar Kementerian PU menjalankan peran sebagai enabler pertumbuhan ekonomi, memastikan infrastruktur yang dibangun memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Mulai dari bendungan dan jaringan irigasi, hingga Sekolah Rakyat. Kementerian PU tidak hanya membangun fisik, tetapi juga membangun kehidupan dan masa depan.”
Anggaran Strategis untuk Program Prioritas
Pada Tahun Anggaran 2025, pagu anggaran Kementerian PU sebesar Rp94,99 triliun dialokasikan untuk program prioritas Presiden, termasuk swasembada pangan, Inpres Jalan Daerah, dan pembangunan Sekolah Rakyat. Menteri Dody menegaskan, alokasi anggaran difokuskan pada infrastruktur berkualitas yang mendukung pertumbuhan ekonomi, konektivitas, ketahanan pangan, dan kualitas hidup masyarakat.
Dukungan Infrastruktur Ketahanan Pangan dan Air
Kementerian PU terus membangun infrastruktur sumber daya air. Sepanjang 2015–2025, sebanyak 53 bendungan telah diselesaikan. Tahun 2025, pembangunan jaringan irigasi baru sepanjang 70 km ditargetkan melayani 13.000 hektare, termasuk Bendungan Tanju, Rukoh, Pidekso, Tugu, dan Tukul. Rehabilitasi jaringan irigasi eksisting sepanjang 1.353 km juga mendukung layanan 203.000 hektare.
Selain itu, 15 bendungan baru tengah dibangun untuk layanan irigasi tambahan seluas 184.515 hektare. Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) sebanyak 1.805 unit juga dibangun untuk melayani 18.424 hektare sawah tadah hujan. Program padat karya P3-TGAI melibatkan masyarakat secara langsung di 11.000 titik, menyerap 3,3 juta orang harian kerja (OHK).
Peningkatan Konektivitas dan Dukungan Sosial
Kementerian PU juga fokus pada konektivitas melalui pelaksanaan Inpres Jalan Daerah (IJD) dan pembangunan jembatan gantung. Kemantapan Jalan Nasional kini mencapai 95,22%, sementara Jalan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota masing-masing sebesar 69,64%. Program IJD Tahap 1 mencakup 711 km jalan dan 148 km jembatan, sementara Tahap 2 sepanjang 567 km jalan. Selain itu, 43 jembatan gantung dibangun di daerah terpencil untuk meningkatkan mobilitas masyarakat.
Dukungan sosial juga diberikan melalui renovasi dan pembangunan Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Tahap 1 mencakup 166 lokasi di 32 provinsi, dan Tahap 2 sebanyak 104 lokasi. Program ini menjadi bagian dari strategi “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” untuk mewujudkan visi ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto.
Kesimpulan
Setahun bekerja, Kementerian PU menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur bukan sekadar fisik, tetapi berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur andal dan berkelanjutan menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan, dan kualitas hidup bangsa, sesuai dengan visi Asta Cita.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak
Tentang Biro Komunikasi Kementerian PU
Kementerian PU merupakan kementerian negara dalam Kabinet Merah Putih yang bertanggung jawab atas pembangunan dan pengelolaan infrastruktur, termasuk jalan raya, jembatan, dan pengelolaan air. Dipimpin oleh Dody Hanggodo sejak 21 Oktober 2024, kementerian ini berperan langsung dalam mendukung visi Presiden RI.
