NASIONAL

The Ning King, Pendiri Argo Manunggal Group dan Pemilik Alam Sutera, Tutup Usia di 94 Tahun

9
×

The Ning King, Pendiri Argo Manunggal Group dan Pemilik Alam Sutera, Tutup Usia di 94 Tahun

Sebarkan artikel ini
Pendiri Argo Manunggal Group, The Ning King, Tutup Usia di 94 Tahun
Pendiri Argo Manunggal Group, The Ning King, Tutup Usia di 94 Tahun

Media90 – Kabar duka menyelimuti dunia bisnis dan industri Indonesia. The Ning King, tokoh besar sekaligus pendiri Argo Manunggal Group dan PT Alam Sutera Realty Tbk, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu, 2 November 2025.

Informasi berpulangnya pengusaha senior yang dikenal visioner itu disampaikan langsung oleh pihak Alam Sutera Group melalui unggahan resmi di akun Instagram @alam_sutera_realty, dengan nada duka mendalam.

“Segenap keluarga besar Alam Sutera Group menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Kiranya damai dan terang Kasih Kristus senantiasa menyertai dan memberi penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan,” tulis akun tersebut, dikutip Senin (3/11/2025).

Tak hanya dari pihak perusahaan, berbagai media nasional juga turut mengonfirmasi kabar duka tersebut. Dalam pernyataan resmi yang dikutip dari detikProperti, disebutkan bahwa The Ning King telah berpulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.

“Dengan duka yang mendalam, kami menyampaikan kabar bahwa Bapak The Ning King, pendiri Argo Manunggal Group, telah berpulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,” tulis pernyataan tersebut.

The Ning King lahir pada 20 April 1931 dan menghembuskan napas terakhirnya di usia 94 tahun. Meninggalnya The Ning King menandai berakhirnya perjalanan panjang seorang pengusaha yang berperan besar dalam membangun fondasi industri modern Indonesia, terutama di sektor tekstil dan properti.

Dari Tekstil ke Konglomerasi Besar

Karier The Ning King di dunia bisnis dimulai jauh sebelum nama Alam Sutera dikenal luas seperti sekarang. Pada tahun 1949, ia mendirikan Argo Manunggal Group, sebuah perusahaan yang berawal dari industri tekstil skala kecil.

Berbekal ketekunan dan visi jangka panjang, bisnis tersebut berkembang pesat hingga menjelma menjadi salah satu grup konglomerat terbesar di Tanah Air. Dalam beberapa dekade, Argo Manunggal Group melebarkan sayapnya ke berbagai sektor penting, termasuk manufaktur, infrastruktur, energi, dan properti.

Dari situlah, nama The Ning King mulai dikenal luas di kalangan pelaku industri dan investor nasional. Ia dinilai sebagai sosok yang tidak hanya ulet, tetapi juga berwawasan jauh ke depan dalam melihat peluang bisnis jangka panjang.

Membangun Alam Sutera: Simbol Kesuksesan

Salah satu mahakarya terbesar The Ning King adalah pendirian PT Alam Sutera Realty Tbk, perusahaan pengembang properti yang dikenal lewat proyek Alam Sutera Township di Tangerang. Kawasan ini kini menjadi salah satu kota mandiri paling berkembang di Jabodetabek, lengkap dengan fasilitas hunian, pusat bisnis, pendidikan, serta area hijau yang tertata modern.

Konsep “one-stop living environment” yang diterapkan Alam Sutera menjadi pionir bagi banyak pengembang lain di Indonesia. Melalui pendekatan tersebut, The Ning King berhasil mengubah lahan kosong di wilayah Tangerang menjadi kawasan premium yang terintegrasi dan berdaya saing tinggi.

Tak hanya fokus pada pembangunan fisik, The Ning King juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Di bawah arahannya, Alam Sutera mengedepankan prinsip green development dan efisiensi energi — sesuatu yang kini menjadi tren di dunia properti modern.

Sosok Visioner dan Rendah Hati

Di mata kolega dan karyawan, The Ning King dikenal sebagai sosok visioner, disiplin, dan pekerja keras. Ia memiliki gaya kepemimpinan yang tegas namun penuh empati. Banyak yang mengenangnya sebagai figur sederhana yang tetap membumi meski memimpin kerajaan bisnis raksasa.

“Pak Ning selalu menekankan pentingnya kerja keras, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Beliau bukan hanya membangun bisnis, tapi juga membangun manusia,” ujar salah satu mantan eksekutif Argo Manunggal Group, seperti dikutip dari pemberitaan media bisnis nasional.

Dedikasi dan kerja kerasnya juga menjadi inspirasi bagi generasi penerus. Beberapa anak dan cucunya kini diketahui turut terlibat dalam pengelolaan bisnis keluarga, meneruskan semangat dan nilai-nilai yang telah diwariskan sang pendiri.

Warisan Besar bagi Dunia Usaha

Di luar kesuksesan finansial, warisan terbesar The Ning King terletak pada kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Melalui Argo Manunggal Group, ia membuka ribuan lapangan pekerjaan di berbagai sektor industri.

Sementara lewat Alam Sutera Realty, ia berperan dalam membentuk wajah baru properti Indonesia — dari sekadar hunian menjadi kawasan terintegrasi yang mengedepankan kualitas hidup.

Tak hanya itu, The Ning King juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Ia dikenal sebagai sosok dermawan yang kerap membantu lembaga pendidikan, rumah ibadah, hingga kegiatan sosial kemanusiaan.

Pengusaha yang Akan Selalu Dikenang

Kepergian The Ning King meninggalkan duka mendalam bagi dunia bisnis Indonesia. Meski telah tiada, jejak karyanya akan terus hidup melalui berbagai perusahaan dan proyek yang telah ia bangun selama lebih dari tujuh dekade.

Nama The Ning King bukan hanya akan dikenang sebagai seorang konglomerat sukses, tetapi juga sebagai pelopor dan teladan dalam membangun bisnis yang berorientasi pada kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.

“Beliau bukan sekadar pengusaha, tetapi seorang pembangun peradaban industri modern Indonesia,” ujar salah satu kolega bisnisnya.

Dengan kepergiannya, Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya di dunia usaha. Namun, semangat dan nilai-nilai yang ia tanamkan akan terus menjadi inspirasi bagi generasi penerus di masa depan.

Baca Juga:  Bupati Lampung Selatan Beraksi di Lapangan Sepakbola Candipuro dalam Pertandingan Persahabatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *