Media90 – Bagi banyak orang di Indonesia, motor sudah menjadi sahabat setia dalam aktivitas sehari-hari — dari berangkat kerja, antar anak sekolah, hingga keperluan harian lainnya. Namun, di balik kepraktisannya, performa motor sangat bergantung pada kondisi berbagai komponen di dalamnya.
Sayangnya, banyak pemilik motor yang hanya fokus pada isi bensin dan ganti oli, padahal ada sejumlah spare part penting yang wajib dicek dan diganti secara rutin agar motor tetap nyaman, irit, dan aman digunakan.
Perawatan berkala bukan hanya menjaga tampilan motor tetap kinclong, tapi juga memastikan setiap komponen bekerja sesuai fungsinya. Bila diabaikan, beberapa suku cadang bisa aus tanpa disadari dan berujung pada kerusakan besar yang tentu berbiaya mahal.
1. Oli Mesin
Oli mesin ibarat darah bagi kendaraan. Tugasnya melumasi komponen logam di dalam mesin agar tidak saling bergesekan. Jika kualitas oli menurun, gesekan meningkat dan menyebabkan keausan pada piston serta dinding silinder.
Idealnya, oli diganti setiap 2.000–3.000 km atau dua bulan sekali, tergantung kondisi pemakaian. Oli yang sudah berwarna hitam pekat atau terasa encer saat disentuh adalah tanda waktunya ganti.
2. Busi
Busi berfungsi memantik api di ruang bakar agar campuran udara dan bahan bakar bisa terbakar sempurna. Bila busi aus, mesin bisa susah hidup, tenaga berkurang, dan konsumsi bahan bakar jadi boros.
Rata-rata busi diganti setiap 8.000–12.000 km, lebih cepat jika motor sering digunakan di kemacetan atau jalan berat. Perhatikan warna elektroda busi — bila terlalu hitam atau aus, sebaiknya segera diganti.
3. Filter Udara
Filter udara bertugas menyaring debu dan kotoran sebelum masuk ke ruang bakar. Bila tersumbat, suplai udara berkurang, pembakaran tidak sempurna, dan tenaga motor pun menurun.
Filter udara sebaiknya diganti setiap 10.000–15.000 km, atau lebih cepat jika sering melintas di jalan berdebu.
4. Kampas Rem
Kampas rem adalah komponen vital untuk keselamatan. Material geseknya akan menipis seiring pemakaian. Jika dibiarkan habis, piringan cakram bisa tergores dan rem jadi tidak efektif.
Cek kondisi kampas rem setiap 5.000 km atau saat muncul bunyi gesekan logam. Ganti tepat waktu agar pengereman tetap optimal.
5. Rantai, Gear Set, dan Komponen CVT
Untuk motor bebek dan sport, rantai serta gear set adalah penggerak utama. Rantai yang kering, kendur, atau berkarat bisa menimbulkan suara berisik dan mengurangi efisiensi tenaga. Gear aus biasanya ditandai bentuk gigi yang meruncing.
Rantai perlu dicek setiap 500–1.000 km dan dilumasi secara rutin, sementara gear set diganti tiap 15.000–20.000 km.
Bagi motor matik, sistem penggeraknya menggunakan CVT (Continuously Variable Transmission) yang terdiri dari beberapa bagian seperti:
-
V-belt – ganti tiap 20.000–25.000 km, bila aus tenaga terasa menurun.
-
Roller CVT – ganti bila muncul suara berisik atau tarikan awal berat.
-
Kampas ganda (clutch shoe) – periksa keausannya agar perpindahan tenaga tetap halus.
Servis CVT disarankan setiap 8.000–10.000 km untuk menjaga performa transmisi.
6. Aki atau Baterai
Aki menjadi sumber utama kelistrikan motor. Jika lemah, motor sulit dinyalakan dan lampu menjadi redup.
Aki basah perlu dicek cairannya dua minggu sekali, sementara aki kering cukup diperiksa tegangannya saat servis. Umumnya, aki diganti setiap 1,5–2 tahun.
7. Ban Motor
Ban merupakan satu-satunya bagian motor yang bersentuhan langsung dengan jalan. Ban aus, retak, atau tekanan anginnya tidak sesuai bisa menurunkan stabilitas dan traksi.
Idealnya, ban diganti setiap 15.000–20.000 km atau bila alur kembangnya sudah mendekati indikator keausan (TWI).
8. Kampas Kopling
Khusus motor manual, kampas kopling menyalurkan tenaga dari mesin ke transmisi. Bila aus, tenaga terasa selip dan akselerasi melambat.
Biasanya diganti setiap 20.000–25.000 km, tergantung gaya berkendara dan kondisi oli mesin.
9. Shockbreaker
Suspensi berfungsi meredam guncangan agar motor tetap stabil. Bila bocor atau rusak, motor terasa memantul berlebihan.
Periksa kondisi shockbreaker setiap servis rutin. Jika terlihat oli rembes atau muncul bunyi ketukan, segera ganti agar kenyamanan berkendara tetap terjaga.
10. Kabel dan Lampu-lampu
Kabel, sekring, dan lampu sering kali diabaikan, padahal punya peran penting untuk keselamatan.
Pastikan sambungan kabel tidak longgar dan lampu utama, rem, serta sein berfungsi baik. Bohlam yang mulai redup sebaiknya segera diganti dengan spesifikasi sesuai pabrikan.
Mengapa Spare Part Motor Perlu Diganti Tepat Waktu?
Penggantian suku cadang sesuai jadwal bukan sekadar menjaga performa, tapi juga mencegah kerusakan berantai. Busi yang rusak bisa membuat mesin brebet dan memengaruhi sistem bahan bakar, sementara kampas rem aus bisa merusak cakram dan menurunkan daya henti.
Perawatan tepat waktu juga menjaga efisiensi bahan bakar dan memperpanjang usia motor. Komponen yang sehat membuat motor lebih nyaman dikendarai dan nilai jualnya tetap tinggi.
Tips Menjaga Umur Spare Part Motor
-
Gunakan suku cadang asli agar daya tahan sesuai standar pabrikan.
-
Ikuti jadwal servis berkala di bengkel resmi untuk memantau masa pakai komponen.
-
Kendalikan gaya berkendara, hindari akselerasi kasar atau pengereman mendadak.
-
Gunakan pelumas dan cairan berkualitas untuk memperpanjang umur komponen.
-
Lakukan pengecekan visual secara rutin, jangan tunggu sampai rusak total.
Kesimpulan
Merawat motor bukan sekadar menjaga tampilannya, tapi memastikan setiap spare part bekerja optimal. Penggantian komponen penting seperti oli, busi, kampas rem, hingga aki secara berkala akan menjaga performa tetap prima dan berkendara lebih aman.
Ingat, spare part yang sehat adalah kunci utama motor yang tangguh, irit, dan nyaman di segala kondisi jalan.
FAQ Seputar Spare Part Motor
Apakah spion termasuk spare part?
Ya, spion termasuk spare part bagian bodi motor. Meski tidak berpengaruh pada mesin, spion penting untuk keselamatan berkendara.
Apa itu spare part motor?
Spare part motor adalah seluruh komponen penyusun kendaraan, mulai dari bagian mesin, kelistrikan, bodi, hingga sistem pengereman dan suspensi.
Kenapa motor harus ganti spare part?
Karena setiap komponen punya usia pakai. Jika tidak diganti tepat waktu, performa menurun, bahan bakar boros, dan risiko kerusakan besar meningkat.