Media90 – Elon Musk kembali menempati posisi puncak sebagai orang terkaya di dunia per November 2025, menurut daftar Forbes Real-Time Billionaires. Kekayaan bersihnya kini mencapai 482,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp8.000 triliun, mengungguli Larry Ellison, Jeff Bezos, serta pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin.
Namun, status miliarder nomor satu dunia tampaknya belum cukup bagi Musk. Dalam rapat pemegang saham Tesla yang digelar di Austin, Texas, mayoritas pemegang saham menyetujui paket kompensasi luar biasa senilai 1 triliun dolar AS — atau setara Rp16.000 triliun — untuk sang CEO eksentrik itu.
Gaji Rp16.000 Triliun dengan Syarat Ambisius
Paket kompensasi fantastis tersebut akan mulai berlaku penuh pada tahun 2035, tetapi Musk diwajibkan memenuhi sejumlah target besar terlebih dahulu. Beberapa di antaranya:
-
Tesla harus mencapai valuasi pasar sebesar 8,5 triliun dolar AS dalam 10 tahun.
-
Menjual 20 juta kendaraan listrik di seluruh dunia.
-
Mengoperasikan 1 juta robot humanoid dan robotaxi.
-
Menjual 10 juta langganan software Full Self-Driving (FSD) hanya dalam tiga bulan.
Jika seluruh target ini berhasil dicapai, Musk bukan hanya akan menerima gaji super besar, tetapi juga meningkatkan kepemilikan sahamnya di Tesla menjadi 25 persen — naik signifikan dari 13 persen saat ini.
Investor Percaya pada Visi Jangka Panjang Tesla
Keputusan tersebut dinilai sebagai paket gaji terbesar dalam sejarah dunia korporasi. Lebih dari 75 persen pemegang saham Tesla mendukung langkah itu, dengan alasan keyakinan terhadap visi jangka panjang Musk dalam pengembangan teknologi otonom, robotika, dan energi berkelanjutan.
Dalam acara perayaan di Gigafactory Texas, Musk bahkan tampil bersama dua robot humanoid bernama Optimus, yang menjadi simbol ambisi Tesla untuk memimpin sektor robotika global.
“Tesla di bawah kendali Musk harus menjadi pemimpin pasar dunia, bukan hanya di Amerika Serikat,” kata Seth Goldstein, analis dari firma keuangan Morningstar.
Fokus Baru: Mobil Tanpa Sopir dan Robot Cerdas
Musk sebelumnya mengumumkan rencana Tesla untuk meluncurkan mobil otonom Cybercab — kendaraan tanpa setir dan kaca spion — pada April 2026. Tesla juga tengah memperluas layanan robotaxi di kota-kota besar seperti Dallas, Miami, Las Vegas, dan Phoenix.
Saat ini, layanan taksi otonom Tesla masih beroperasi terbatas di Austin, Texas, dengan pengemudi cadangan sebagai pengawas. Namun Musk menargetkan sistem tersebut bisa beroperasi sepenuhnya tanpa pengemudi sebelum akhir 2025.
Selain itu, Musk memastikan mobil sport listrik Tesla Roadster generasi terbaru yang telah lama dinanti publik akan diluncurkan resmi pada 1 April 2026.
Kesimpulan
Meski sudah menjadi orang terkaya di dunia, Elon Musk tampaknya belum berniat melambat. Dengan potensi gaji Rp16.000 triliun dari Tesla, ia terus mendorong batas inovasi di dunia kendaraan listrik, kecerdasan buatan, dan robotika.
Bagi banyak pengamat, paket kompensasi ini bukan sekadar penghargaan finansial, melainkan bukti bahwa Musk masih menjadi simbol ambisi tanpa batas di era teknologi modern.














