Media90 – Di tengah meningkatnya perhatian masyarakat terhadap program Makanan Bergizi Gratis (MBG), dapur-dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kini memasuki babak baru transformasi dengan menghadirkan teknologi modern dan sistem digital yang lebih terstruktur. Hal ini menjadi penting mengingat setiap dapur harus menyiapkan ribuan porsi makanan setiap hari untuk berbagai sekolah dengan standar higienis dan aman.
Digitalisasi Jaga Kebersihan dan Keamanan Pangan
Beberapa SPPG mulai menerapkan digitalisasi operasional dapur, sebagai bukti perhatian terhadap tata kelola yang terstruktur dan kualitas makanan yang konsisten. Teknologi seperti sistem barcode untuk pencatatan bahan baku, perangkat masak berkapasitas besar, sensor suhu, hingga pemantauan produksi real-time kini menjadi elemen penting dalam menjaga standar kualitas.
Contohnya, di SPPG Banyuwangi-Magelang, seluruh bahan makanan dicatat dengan barcode dan dipantau melalui dashboard digital secara real-time. Sistem ini mempercepat alur kerja sekaligus mendeteksi bahan yang tidak layak pakai atau mendekati kadaluwarsa. Dengan begitu, potensi kesalahan manusia dapat ditekan, dan setiap hidangan tetap sesuai standar keamanan pangan.
Selain itu, inovasi AI mulai diujicobakan di Purwokerto, membantu perencanaan menu, pemesanan sesuai preferensi siswa, serta pemantauan distribusi. Teknologi ini memungkinkan pengelolaan bahan makanan, porsi, dan distribusi lebih efektif dan efisien.
Peralatan dan Sistem Modern di Dapur MBG
-
Tilting Pan – Alat memasak besar yang bisa menampung hingga 95 liter bahan makanan. Panas tersebar merata sehingga makanan matang sempurna, aman, dan higienis.
-
Bahan Ready to Cook – Bahan yang sudah dicuci, dipotong sesuai takaran, dan diproses oleh pemasok bersertifikasi PIRT untuk menjamin kualitas dan keamanan.
-
Sandwich Panel – Material dapur yang tahan api, gempa, dan jamur, sekaligus mempermudah proses pembersihan area masak.
Mengembalikan Kepercayaan Masyarakat
Langkah modernisasi dapur MBG menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan pangan sekolah. Dengan digitalisasi bahan, barcode, dashboard real-time, dan AI, sistem dapur SPPG kini lebih terkontrol dan higienis. Penerapan standar ini diharapkan dapat diperluas ke seluruh dapur SPPG di Indonesia, sehingga kebersihan, keamanan, dan gizi anak dapat terjamin.
Dengan inovasi teknologi ini, program MBG bukan hanya soal penyediaan makanan, tetapi juga menjadi pondasi penting bagi kesehatan dan gizi anak Indonesia.














