Media90 – Meta kembali melakukan manuver besar di tengah persaingan ketat industri perangkat berbasis kecerdasan buatan dan komputasi spasial. Perusahaan tersebut mengumumkan pembentukan studio kreatif baru di bawah divisi Reality Labs, yang dipimpin langsung oleh Alan Dye, salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah desain Apple. Tidak hanya Dye, Meta juga merekrut Billy Sorrentino, desainer senior Apple lainnya, menjadikan langkah ini sebagai sinyal kuat ambisi Meta untuk memperkuat identitas desain perangkat keras dan pengalaman digitalnya.
Pengumuman tersebut disampaikan CEO Meta Mark Zuckerberg melalui Threads. Ia menyebut studio baru ini akan menjadi wadah yang memadukan “desain, mode, dan teknologi” untuk mendukung pengembangan “generasi selanjutnya dari produk dan pengalaman kami”, termasuk perangkat yang memanfaatkan kecerdasan buatan sebagai fitur utama.
Perekrutan Strategis dan Jejak Desain Dye di Apple
Masuknya Alan Dye ke Meta dipandang sebagai kemenangan besar bagi perusahaan. Selama hampir dua dekade, Dye menempati posisi puncak di studio desain Apple, perusahaan yang dikenal sangat selektif soal karya kreatif. Sejak 2015, Dye memimpin arah desain perangkat Apple dan terlibat dalam pengembangan ikon-ikon besar perusahaan tersebut.
Dye memainkan peran penting dalam membentuk tampilan software, estetika visual, serta pengalaman pengguna yang menjadi identitas Apple — dari Apple Watch, iPhone X, hingga Vision Pro. Ia juga terlibat dalam pengembangan bahasa desain baru Apple bernama Liquid Glass, gaya visual transparan yang mulai diterapkan di sejumlah perangkat modern. Bersama timnya, Dye bahkan dikabarkan tengah menggarap perangkat rumah baru sebelum akhirnya meninggalkan perusahaan.
Bergabungnya Dye dan Sorrentino, yang dikenal piawai menggabungkan elemen fisik dan digital, dinilai sebagai pukulan telak bagi Apple dan keuntungan strategis bagi Meta. Kehadiran keduanya menandai perubahan arah Meta menuju desain premium dan berorientasi manusia — semangat yang selama ini menjadi fondasi filosofi desain Apple.
Mark Zuckerberg menyebut perekrutan ini sebagai langkah untuk “meningkatkan desain di Meta”, sekaligus membentuk tim kreatif berisi talenta berpengalaman yang mampu menciptakan produk ikonik yang memadukan perangkat keras dan perangkat lunak secara mulus.
Misi Utama: Mengintegrasikan AI sebagai “Material Desain Baru”
Studio kreatif baru ini memiliki tugas besar: memanfaatkan kecerdasan buatan sebagai elemen inti dalam desain perangkat masa depan. Zuckerberg menggambarkan AI sebagai “material desain baru”, sebuah fondasi yang membuka peluang baru ketika teknologi semakin cerdas, melimpah, dan berorientasi manusia.
Fokus utama tim adalah mengubah pengalaman interaksi teknologi tradisional menjadi lebih natural melalui perangkat yang diperkuat AI, seperti kacamata pintar (AI smart glasses). Upaya ini juga menjadi bagian dari strategi Meta bersaing dengan Apple, khususnya setelah Vision Pro memperkuat posisi Apple dalam komputasi spasial.
Perekrutan Dye dan Sorrentino menunjukkan urgensi Meta untuk menetapkan estetika serta filosofi desain baru yang jelas — sebelum ekosistem Vision Pro semakin meluas.
Struktur Tim dan Masa Depan Perangkat Wearable Meta
Di Reality Labs, Dye dan Sorrentino akan bekerja sama dengan sejumlah pemimpin desain internal, di antaranya:
-
Joshua To, pemimpin tim desain antarmuka Reality Labs
-
Pete Bristol, kepala desain industri
-
Jason Rubin, kepala desain dan seni untuk metaverse
Dye akan melapor langsung kepada Andrew Bosworth, CTO Meta sekaligus kepala Reality Labs. Bosworth memuji Dye sebagai “salah satu pemimpin desain terbaik di industri ini”.
Zuckerberg menegaskan bahwa perekrutan ini merupakan langkah penting bagi Meta saat memasuki era baru perangkat wearable generasi berikutnya.
“Kita memasuki era baru di mana kacamata AI dan perangkat lainnya akan mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi dan satu sama lain,” ujar Zuckerberg. Ia menambahkan bahwa studio kreatif ini akan memastikan setiap pengalaman terasa intuitif, manusiawi, dan dipikirkan secara mendalam.
Langkah ini juga mengikuti perekrutan besar sebelumnya: Meta sebelumnya merekrut Ruoming Pang, mantan kepala tim model AI Apple. Ini menegaskan bahwa Meta semakin agresif memikat talenta Apple — menambah persaingan kedua raksasa teknologi ini dalam ranah AI, wearable, dan komputasi spasial.
Apple sendiri belum memberikan komentar terkait kepergian sejumlah pemimpin desain penting, khususnya mereka yang memahami filosofi desain Vision Pro secara mendalam.














