Media90 – SpaceX berhasil meluncurkan 140 muatan ke orbit menggunakan roket Falcon 9 dari Pangkalan Luar Angkasa Vandenberg, California, Jumat (28/11/2025). Roket ini disetel untuk membawa satelit astronomi pribadi serta berbagai muatan komersial dan pemerintah.
Penerbangan misi Transporter-15 sempat mengalami penundaan selama dua hari akibat masalah pada sistem pengisian oksigen cair (liquid oxygen) dan gangguan pada ground systems, yaitu sistem kelistrikan pengaman ke tanah. Falcon 9 akhirnya lepas landas pada pukul 13.44 EST dan mulai menyebarkan muatan sekitar 55 menit setelah penerbangan. Satelit terakhir dilepaskan 2 jam 45 menit setelah lepas landas.
Roket B1071, Pendorong Andalan SpaceX
Misi ini menggunakan Falcon 9 dengan pendorong tahap pertama B1071, yang kini telah menyelesaikan 30 penerbangan—menjadikannya roket kedua SpaceX yang mencapai tonggak ini. B1071 sebelumnya digunakan untuk lima misi National Reconnaissance Office, beberapa misi rideshare, dan misi Surface Water and Ocean Topography (SWOT) milik NASA.
Peluncuran Transporter-15 awalnya dijadwalkan awal November, tetapi tertunda akibat pembatasan sementara dari Federal Aviation Administration selama penutupan layanan pemerintah AS. Penundaan tambahan terjadi pada percobaan peluncuran 26 November sebelum misi akhirnya terealisasi.
Muatan dan Program Rideshare
Dari 140 muatan yang dilepas, 13 di antaranya menggunakan orbital transfer vehicles (OTV). Jumlah ini menjadi muatan terbanyak kedua dalam sejarah misi rideshare SpaceX, hanya kalah dari Transporter-1 pada Januari 2021 dengan 143 muatan.
Program rideshare ini memungkinkan klien meluncurkan satelit dengan biaya lebih rendah dibandingkan misi mandiri, sekaligus menyediakan beberapa jalur penempatan di orbit. Misi Transporter-15 menampilkan kombinasi klien baru dan lama. Seops Space dari Texas bertanggung jawab atas pelepasan 11 satelit dengan mekanisme seperti Equalizer Flex, Ghost Trap Deployer, dan Keystone Separation System. Sementara Exolaunch melepaskan satelit dari 59 klien lainnya.
Di posisi puncak Falcon 9, atau topping, terdapat satelit Formosat-8 milik Taiwan Space Agency (TASA), satelit pertama dari delapan dalam konstelasi penginderaan jarak jauh optik yang dijadwalkan lengkap pada 2031. Transporter-15 juga membawa delapan satelit IRIDE milik Italia dan satelit kembar HydroGNSS milik Badan Luar Angkasa Eropa (ESA) untuk mempelajari daur air menggunakan sinyal satelit navigasi.
Muatan Astronomi: Mauve
Salah satu muatan unik adalah Mauve, satelit astronomi komersial buatan Blue Skies Space. Mauve dilengkapi teleskop ultraviolet kecil untuk mempelajari suar bintang dan mengamati bintang muda yang menjadi “rumah” bagi eksoplanet. Blue Skies Space menyediakan akses berlangganan untuk universitas dan lembaga penelitian di Eropa, Jepang, dan Amerika Utara agar dapat menggunakan Mauve untuk riset astronomi.
Misi Transporter-15 menegaskan posisi SpaceX sebagai pemimpin dalam layanan peluncuran rideshare, sekaligus membuka peluang bagi komunitas ilmiah dan komersial untuk menempatkan muatan mereka ke orbit dengan lebih efisien.














