TEKNO

Ubuntu 25.10 Hadirkan Varian Arsitektur x86-64-v3 untuk Paket yang Lebih Optimal

2
×

Ubuntu 25.10 Hadirkan Varian Arsitektur x86-64-v3 untuk Paket yang Lebih Optimal

Sebarkan artikel ini
Ubuntu 25.10 Kini Dukung Arsitektur x86-64-v3 untuk Paket Sistemnya
Ubuntu 25.10 Kini Dukung Arsitektur x86-64-v3 untuk Paket Sistemnya

Media90 – Ubuntu kembali menghadirkan inovasi di dunia sistem operasi berbasis Linux. Dalam rilis Ubuntu 25.10, Canonical resmi menambahkan dukungan untuk varian arsitektur x86-64-v3, yang memungkinkan sistem membangun serta memasang paket-paket dengan performa yang lebih optimal.

Michael Hudson-Doyle dari Canonical menjelaskan bahwa dukungan ini hadir berkat pembaruan besar pada dpkg, apt, dan Launchpad, sehingga kini Ubuntu mampu membangun beberapa versi paket dengan tingkat arsitektur x86-64 yang berbeda.

“Dengan perubahan ini, kami dapat membuat paket-paket yang secara spesifik menargetkan arsitektur x86-64-v3,” ujarnya.

Langkah Menuju Ubuntu 26.04 LTS

Mulai dari Ubuntu 25.10, lebih dari 2.000 paket kini tersedia dalam versi ‘optimized’ untuk arsitektur x86-64-v3. Namun, pengguna perlu memasang paket varian ini secara manual, karena masih bersifat opt-in.

Canonical juga mengonfirmasi bahwa dalam Ubuntu 26.04 LTS, semua paket akan tersedia dalam versi v3-enabled dan akan melalui tahap pengujian penuh. Meski begitu, Canonical menegaskan bahwa arsitektur v3 belum akan dijadikan baseline utama, sehingga pengguna dengan CPU lama tetap dapat menggunakan Ubuntu seperti biasa.

Bagaimana implementasinya di masa depan masih dalam pembahasan. Canonical mempertimbangkan beberapa opsi, mulai dari menyediakan installer terpisah yang dibuat dari paket v3, hingga sistem cerdas dalam proses instalasi yang otomatis menyesuaikan varian arsitektur berdasarkan kemampuan perangkat keras pengguna.

Apa Itu x86-64-v3?

Meskipun semua prosesor Intel dan AMD modern berarsitektur 64-bit, tidak semuanya identik dalam hal dukungan set instruksi. Setiap generasi prosesor membawa dukungan instruksi tambahan yang memungkinkan peningkatan performa.

Ubuntu selama ini menggunakan baseline amd64/x86-64 (v1) agar tetap kompatibel dengan prosesor lama. Namun, arsitektur x86-64-v3 menghadirkan dukungan untuk instruksi SIMD AVX dan AVX2, yang memungkinkan pemrosesan data 256-bit secara paralel — berguna untuk beban kerja berat seperti enkripsi, simulasi ilmiah, dan komputasi numerik.

Namun, tidak semua CPU mendukung AVX/AVX2. Beberapa prosesor, seperti seri Intel Jasper Lake (2021), tidak memiliki dukungan ini. Karena itu, Canonical tetap mempertahankan kompatibilitas luas untuk memastikan Ubuntu dapat berjalan di berbagai perangkat.

Apakah amd64-v3 Lebih Cepat?

Secara teori, paket yang dioptimalkan untuk x86-64-v3 mampu memberikan peningkatan performa antara 1% hingga 5%, tergantung pada jenis beban kerja. Pada komputer desktop biasa, peningkatan ini kemungkinan besar tidak terasa signifikan, namun pada server dan sistem komputasi berkinerja tinggi (HPC), efisiensi kecil sekalipun bisa berdampak besar terhadap waktu proses dan konsumsi daya.

Canonical menekankan bahwa perubahan ini bukan untuk membuat Ubuntu terasa lebih cepat bagi pengguna umum, melainkan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing Ubuntu di sektor industri dan riset.

Tertinggal Tapi Terencana

Ubuntu bukan distro pertama yang menawarkan dukungan amd64-v3. Red Hat Enterprise Linux 10 (RHEL) telah menggunakan baseline v3 lebih dulu, sementara openSUSE Leap 16 mengadopsi v2 sebagai dasar dan menawarkan sebagian paket v3 di repositorinya.

Keterlambatan Ubuntu bukan tanpa alasan. Canonical ingin memastikan transisi yang mulus tanpa mengorbankan kompatibilitas dengan perangkat keras lama. Jika suatu saat v3 menjadi baseline utama, Canonical berjanji akan memberikan panduan dan peringatan yang jelas agar pengguna tidak kehilangan akses ke sistemnya.

Menuju Masa Depan Ubuntu yang Lebih Efisien

Langkah Ubuntu untuk mendukung arsitektur x86-64-v3 menandai komitmen Canonical terhadap optimalisasi performa dan efisiensi energi. Dengan semakin banyak prosesor modern mendukung instruksi AVX/AVX2, dukungan ini menjadi bagian penting dari evolusi ekosistem Linux.

Bagi pengguna yang penasaran, Canonical membuka kesempatan untuk mencoba paket v3 di Ubuntu 25.10 melalui panduan khusus yang tersedia di situs resmi. Namun, Canonical juga mengingatkan bahwa peningkatan performa yang dirasakan akan sangat bergantung pada jenis perangkat keras dan beban kerja yang dijalankan.

Dengan langkah ini, Ubuntu 25.10 bukan hanya memperluas kompatibilitasnya terhadap teknologi terbaru, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai distro Linux yang adaptif, efisien, dan siap menyongsong masa depan komputasi modern.

Baca Juga:  Tips Merawat Perangkat Lunak Ponsel Android agar Tetap Lancar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *