Media90 – Dalam perjalanan hidup, setiap orang pasti menghadapi tantangan, ujian, dan pergumulan yang tidak mudah. Namun, orang percaya meyakini satu hal: penyertaan Tuhan selalu hadir dalam setiap langkah kehidupan. Apa pun rintangan yang dihadapi, Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Ia menuntun kita seturut dengan kehendak dan kemuliaan-Nya.
Setiap Tantangan Ada Hasil Besar di Baliknya
“Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka.”
(Keluaran 15:25)
Kisah bangsa Israel di Mara mengajarkan kita tentang sikap hati ketika menghadapi kepahitan hidup. Ketika mereka menemukan air yang pahit dan tak layak diminum, bangsa Israel langsung bersungut-sungut kepada Musa, mengeluh karena tidak tahu harus berbuat apa. Namun Musa, pemimpin yang berhikmat, memilih jalan berbeda — ia berseru kepada Tuhan.
Sering kali, saat menghadapi situasi sulit, kita mudah bereaksi negatif: mengeluh, menyalahkan, atau menyerah. Namun, Tuhan ingin kita belajar seperti Musa — tidak panik, tapi berseru kepada-Nya. Seperti tertulis dalam Yeremia 33:3:
“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.”
Ketika Musa berseru, Tuhan menunjukkan solusi yang tampak sederhana: sepotong kayu. Saat kayu itu dilemparkan ke dalam air, air yang pahit seketika berubah menjadi manis — mujizat pun terjadi.
Kayu yang digunakan Musa melambangkan salib Kristus, simbol kasih dan pengampunan Allah bagi manusia. Melalui salib, Tuhan sanggup mengubah segala kepahitan menjadi kemanisan, penderitaan menjadi pengharapan, dan luka menjadi kesembuhan.
Tuhan sebenarnya tahu bahwa air di Mara itu pahit. Namun Ia sedang menguji iman bangsa Israel: apakah mereka akan tetap percaya dan bersandar kepada-Nya di tengah kesulitan. Dan benar, setelah ujian di Mara, mereka tiba di Elim — tempat di mana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon kurma (Keluaran 15:27).
Tantangan yang besar sering kali menjadi pintu menuju berkat yang lebih besar. Tuhan tidak pernah membiarkan pergumulan tanpa tujuan; setiap ujian yang kita alami selalu mengandung maksud indah di baliknya.
Renungan hari ini:
Jangan biarkan kepahitan hidup membuatmu menjauh dari Tuhan. Justru berserulah kepada-Nya, sebab di balik setiap tantangan besar, ada rencana besar yang Tuhan sediakan bagi mereka yang tetap percaya.
Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati.
(GBU — God Bless You)
Demikian renungan harian Kristen pagi ini. Kiranya Firman Tuhan menjadi penguatan dan jawaban bagi setiap pergumulan yang sedang kamu hadapi.
