Media90 – Harga emas kembali mencetak sejarah dengan menembus level tertinggi baru di US$4.132 per ons pada Selasa (14/10). Lonjakan ini memperlihatkan meningkatnya minat investor global terhadap aset safe haven di tengah ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi yang kian memanas.
Emas Digital Jadi Tren Baru di Indonesia
Tak hanya di pasar global, minat terhadap investasi emas digital di Indonesia juga melonjak pesat. Hadirnya aplikasi investasi seperti Nanovest membuat masyarakat kini bisa berinvestasi emas dengan mudah, aman, dan terjangkau.
Melalui platform ini, pengguna dapat membeli Emas Digital, Saham Amerika Serikat, hingga Aset Kripto hanya dalam satu aplikasi. Nanovest juga memberikan perlindungan tambahan melalui kerja sama dengan Asuransi Sinarmas, sehingga aset investor terlindungi dari risiko siber.
Selain itu, Nanovest sudah terdaftar dan berlisensi resmi sebagai Pedagang Aset Keuangan Digital dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjadikannya pilihan tepercaya bagi investor pemula maupun berpengalaman.
Reli Emas Global Dipicu Ketegangan Ekonomi
Kenaikan emas mencapai puncaknya saat perdagangan Selasa (14/10), ketika harga menembus level psikologis US$4.100 per ons. Faktor pemicu utamanya adalah ketegangan perdagangan Amerika Serikat–Tiongkok dan ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga lebih lanjut.
Kontrak Comex gold untuk pengiriman Oktober melonjak US$132,70 atau 3,3% — menjadi kenaikan harian terbesar dalam nilai dolar maupun persentase sejak April lalu. Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik lebih dari 56%, mencatat salah satu reli paling signifikan dalam satu dekade terakhir.
Melemahnya dolar AS dan tanda-tanda perlambatan ekonomi global turut memperkuat tren ini, menjadikan emas kembali dipandang sebagai aset pelindung nilai paling stabil di masa penuh ketidakpastian.
Prospek Bullish hingga 2026
Meski sejumlah analis memperkirakan kemungkinan koreksi jangka pendek, prospek jangka menengah tetap optimistis. Bank of America (BoA) memproyeksikan harga emas bisa mencapai US$5.000 per ons pada 2026, sementara Standard Chartered merevisi proyeksi rata-rata harga emas 2025 menjadi US$4.488 per ons.
Analis Julius Baer menilai, faktor fundamental seperti perlambatan ekonomi AS, tren suku bunga rendah, dan tingginya permintaan bank sentral akan terus menopang reli emas. “Koreksi ringan justru akan menyehatkan tren jangka panjang,” tulis laporan tersebut.
Safe Haven Jadi Primadona Investor
Kenaikan tajam harga emas menunjukkan bahwa investor global kini kembali dalam mode “cari aman”. Ketika pasar saham dan kripto bergejolak, emas tetap menjadi pilihan utama untuk menjaga nilai kekayaan.
Di Indonesia, tren serupa terlihat melalui meningkatnya investasi di platform digital seperti Nanovest, yang memudahkan pengguna memiliki emas digital sekaligus berinvestasi di saham global dan aset kripto.
Aplikasi Nanovest kini tersedia di Play Store dan App Store, memungkinkan siapa pun berinvestasi mulai dari nominal kecil. Dengan tampilan yang intuitif, keamanan tinggi, serta pengawasan dari OJK, Nanovest menjadi solusi modern bagi generasi muda yang ingin berinvestasi cerdas dan aman.
Tentang Nanovest
Nanovest (PT Tumbuh Bersama Nano) adalah platform marketplace digital yang mempermudah pengguna memperdagangkan berbagai aset, mulai dari saham global, aset kripto, hingga emas digital.
Dengan visi merevolusi cara generasi muda berinvestasi, Nanovest berkomitmen membantu pengguna mencapai kebebasan finansial melalui akses investasi yang transparan, mudah, dan aman.
Nanovest telah terdaftar dan berlisensi resmi sebagai Pedagang Aset Keuangan Digital dari OJK.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.nanovest.io