Media90 – Tekanan terhadap nilai tukar Rupiah kian terasa dalam beberapa pekan terakhir. Pada perdagangan hari ini, Rupiah tercatat melemah hingga 0,18% terhadap Dolar AS, seiring meningkatnya ketidakpastian ekonomi global. Fenomena ini diiringi lonjakan signifikan pada perdagangan aset kripto berbasis USDT, yang meningkat hingga 281.148% di platform Bittime, menandakan pergeseran minat investor ke aset digital sebagai “safe haven” baru.
Kondisi global yang bergejolak, terutama akibat ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok, turut menekan stabilitas nilai tukar mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia. Namun di tengah situasi tersebut, semakin banyak investor Tanah Air memilih aset kripto untuk menjaga nilai kekayaannya.
Berdasarkan data Bittime, platform crypto exchange yang diawasi di Indonesia, volume transaksi aset digital seperti USDT, XPL, dan ASTER meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir. Peningkatan ini tidak hanya mencerminkan strategi diversifikasi jangka pendek, tetapi juga kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan nilai (hedging) dan diversifikasi investasi di luar instrumen konvensional.
CEO Bittime Indonesia, Ryan Lymn, menyebut lonjakan tersebut sebagai sinyal perubahan perilaku keuangan masyarakat yang semakin matang.
“Saat Rupiah tertekan, investor mencari tempat aman untuk tidak hanya mengamankan, tapi juga mengembangkan nilai aset mereka. Kehadiran aset digital seperti USDT memberikan fleksibilitas tinggi karena dapat diakses kapan pun dan di mana pun,” ujarnya.
Ryan juga menegaskan pentingnya memilih platform yang kredibel.
“Investasi aman bukan hanya soal memilih aset, tapi juga platform yang terpercaya. Bittime hadir sebagai mitra investasi digital berizin dan diawasi, yang menawarkan keamanan, likuiditas, dan potensi pertumbuhan aset yang berkelanjutan,” tambahnya.
Strategi Investasi Modern Melalui Fitur Unggulan
Bittime memandang bahwa pelemahan nilai tukar dan situasi geopolitik global justru menjadi momentum untuk memperkuat kesadaran investasi masyarakat Indonesia. Sebagai all-in-one crypto hub, Bittime menyediakan ekosistem investasi lengkap melalui dua fitur unggulan:
-
Auto-Earn, yang memungkinkan pengguna mendapatkan pendapatan pasif otomatis dari saldo kripto tersimpan.
-
Financial Pledge, yang memberikan imbal hasil aktif melalui strategi pengelolaan terukur.
Kedua fitur tersebut memungkinkan investor menyesuaikan strategi dengan profil risiko masing-masing, baik untuk menjaga stabilitas nilai aset di tengah fluktuasi pasar, maupun mengejar potensi pertumbuhan dengan imbal hasil tinggi.
Bittime juga menawarkan tingkat imbal hasil (APY) staking hingga 10%, menjadikannya salah satu platform dengan return paling kompetitif di Indonesia — solusi menarik bagi masyarakat yang ingin melindungi daya beli sekaligus menumbuhkan aset digitalnya.
Pentingnya Literasi dan Kesadaran Risiko
Meski prospek aset digital kian menjanjikan, Bittime menekankan pentingnya literasi investasi. Investasi kripto tetap memiliki risiko, mulai dari fluktuasi harga, risiko likuiditas, hingga aspek regulasi dan teknologi. Oleh karena itu, setiap investor perlu memahami profil risikonya serta menerapkan strategi investasi yang bijak.
Tentang Bittime Indonesia
Bittime, di bawah naungan PT Utama Aset Digital Indonesia, merupakan platform investasi aset kripto yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Bittime juga menjadi anggota Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO).
Sejak berdiri, Bittime berkomitmen menjadi platform perdagangan dan investasi kripto pilihan utama masyarakat Indonesia, menghadirkan fitur beragam yang dirancang untuk menjawab kebutuhan pengguna di era digital yang dinamis.