Media90 – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) berhasil menorehkan kinerja keuangan gemilang sepanjang kuartal III tahun 2025. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa terminal kendaraan ini mencatat laba bersih sebesar Rp190,30 miliar, tumbuh 28,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp148,02 miliar.
Dari sisi pendapatan, IPCC juga menunjukkan performa positif dengan membukukan Rp660,24 miliar, naik 12,7 persen year-on-year (yoy) dibandingkan Rp585,82 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kontribusi dari sejumlah lini bisnis, antara lain:
-
Pelayanan jasa terminal sebesar Rp591,34 miliar
-
Pelayanan jasa barang sebesar Rp35,98 miliar
-
Pelayanan rupa-rupa usaha sebesar Rp32,37 miliar
-
Pengelolaan tanah, bangunan, air, dan listrik sebesar Rp547,86 juta
Direktur Keuangan IPCC Wing Megantoro mengatakan, kinerja IPCC hingga kuartal III 2025 mencerminkan kondisi keuangan yang sehat dan fundamental yang solid. Menariknya, IPCC juga dikenal sebagai perusahaan tanpa pinjaman alias debt free company.
“Faktor lain yang dilakukan IPCC adalah efisiensi penggunaan anggaran dengan fokus pada aspek operasional dan peningkatan pendapatan berbasis kepuasan pelanggan,” ujar Wing dalam keterangan resmi yang dikutip Media90.id, Kamis (23/10/2025).
Secara komposisi, 78 persen pendapatan IPCC berasal dari segmen internasional, sementara 22 persen dari segmen domestik. Berdasarkan jenis kargo, kontribusi terbesar masih didominasi kendaraan CBU (Completely Built-Up) sebesar 77 persen, diikuti alat berat 11 persen, truk atau bus 9 persen, suku cadang (general cargo) 2 persen, dan kargo lainnya 1 persen.
Meski beban pokok pendapatan naik menjadi Rp371,75 miliar dari sebelumnya Rp343,3 miliar, IPCC tetap mampu menjaga margin keuntungan yang sehat. Dari sisi aset, perusahaan mencatat total Rp1,93 triliun, naik 4,21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Rp1,85 triliun). Sementara itu, liabilitas dan ekuitas masing-masing tercatat sebesar Rp586,72 miliar dan Rp1,34 triliun.
Direktur Utama IPCC Sugeng Mulyadi menegaskan, pihaknya optimistis terhadap prospek bisnis di sisa tahun 2025. Ia menargetkan pertumbuhan lebih dari 20 persen dengan tetap menjaga tata kelola perusahaan yang baik.
“Kami akan terus mengedepankan pelayanan optimal, mengembangkan strategi bisnis berkelanjutan, dan berinovasi melalui smart solutions bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Sugeng.
Ke depan, IPCC juga tengah mempersiapkan langkah ekspansi bisnis untuk memperkuat konektivitas antar terminal serta menekan biaya logistik dengan sistem yang lebih efisien dan terintegrasi.
Menjelang akhir tahun 2025, Sugeng optimistis sektor kendaraan listrik akan menjadi pendorong utama pertumbuhan bisnis. Dengan meningkatnya arus kargo dari berbagai merek electric vehicle (EV) serta pengembangan industri otomotif hijau di Tanah Air, sektor ini diperkirakan mampu menyumbang lebih dari 70.000 unit kendaraan.
“Melalui konsep smart port, green growth, dan smart solutions, IPCC optimis akan terus memperkuat kontribusinya terhadap ekosistem kendaraan nasional serta menutup tahun 2025 dengan kinerja yang cemerlang,” pungkas Sugeng.