Media90 – Produsen otomotif asal China, Chery, dikabarkan tengah menyiapkan prototipe baterai solid-state generasi baru yang diklaim memiliki kepadatan energi mencapai 600 Wh/kg. Dengan daya sebesar itu, baterai ini mampu membuat mobil listrik menempuh jarak hingga 1.300 kilometer dalam sekali pengisian penuh.
Dikutip dari Car News China, Rabu (22/10/2025), Chery bahkan menyebut bahwa jangkauan baterai tersebut bisa mencapai 1.500 kilometer, tergantung pada efisiensi kendaraan yang digunakan.
Teknologi Canggih dari Chery Solid-State Battery Research Institute
Inovasi ini dikembangkan oleh Chery Solid-State Battery Research Institute, yang mengandalkan sistem elektrolit padat terpolimerasi in-situ dan katoda mangan kaya litium. Kombinasi material tersebut memungkinkan peningkatan kepadatan energi sekaligus meningkatkan stabilitas dan keamanan baterai.
Meski secara teknis masih tergolong rumit, Chery menargetkan penerapan teknologi ini pada tahun 2026. Produsen mobil ini juga menegaskan ambisinya untuk melampaui BYD dan CATL, dua pemain besar di industri baterai listrik asal China.
Lebih lanjut, Chery berencana mulai memproduksi baterai solid-state secara mandiri pada 2027, meski dalam skala terbatas di fasilitas pabrik mereka.
Keunggulan: Jarak Tempuh, Keamanan, dan Kecepatan Pengisian
Baterai solid-state besutan Chery ini diklaim lebih efisien, aman, dan cepat diisi ulang dibandingkan baterai litium-ion konvensional yang masih menggunakan elektrolit cair. Selain itu, risiko kebakaran atau overheating juga dikatakan jauh lebih rendah.
Menurut analis dari EVTank, potensi pasar baterai solid-state akan sangat besar. Mereka memperkirakan pengiriman baterai solid-state global dapat mencapai 614 GWh pada 2030, atau sekitar 10 persen dari total pasar baterai dunia.
Tantangan: Harga Masih Mahal
Meski menawarkan banyak keunggulan, tantangan terbesar bagi Chery adalah biaya produksi yang masih tinggi. Saat ini, harga baterai solid-state 2,8 kali lebih mahal dibandingkan baterai elektrolit cair standar.
Tingginya harga disebabkan oleh material yang mahal serta tingkat efisiensi produksi yang masih rendah, sehingga sulit untuk dilakukan dalam skala massal.
Sementara itu, tim peneliti dari Universitas Tsinghua juga tengah mengembangkan baterai dengan sel berkapasitas 604 Wh/kg, namun masih dalam tahap prototipe dan belum terbuka untuk publik.
Jika teknologi ini berhasil dikomersialisasikan, maka era baru mobil listrik ultra-efisien dengan jarak tempuh ribuan kilometer sekali isi daya bukan lagi impian — dan Chery tampaknya siap menjadi salah satu pionirnya.