Media90 – China terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri kendaraan listrik (EV) dunia dengan langkah baru yang lebih ambisius di bidang keberlanjutan. Pemerintah Negeri Tirai Bambu dikabarkan tengah menyusun aturan nasional yang ketat terkait proses daur ulang baterai mobil listrik, demi memastikan rantai pasok energi bersih tetap ramah lingkungan.
Dilansir dari Car News China, Senin (3/11/2025), pemerintah China baru saja menyetujui lima standar baru yang menambah jumlah total regulasi menjadi 22 poin penting. Rangkaian aturan ini mencakup seluruh aspek proses daur ulang — mulai dari pengelolaan baterai bekas, metode pembongkaran aman, hingga pemanfaatan ulang material bernilai tinggi seperti lithium, nikel, kobalt, dan mangan.
Sejumlah perusahaan di sektor energi dan otomotif telah lebih dulu mengadopsi spesifikasi daur ulang dan pembongkaran baterai kendaraan listrik yang menjadi bagian dari standar tersebut. Untuk memastikan implementasinya berjalan efektif, pemerintah juga tengah membentuk Komite Teknis Nasional baru yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan — mulai dari produsen baterai, perusahaan bahan kimia, hingga pelaku industri daur ulang material.
Langkah ini tidak hanya berfokus pada kendaraan listrik, tetapi juga mencakup baterai berkapasitas besar yang digunakan di kapal dan sistem penyimpanan energi skala industri. Dengan demikian, aturan ini diharapkan mampu membangun ekosistem sirkular bagi seluruh sektor berbasis energi terbarukan.
Selain di tingkat nasional, China juga aktif mendorong penyusunan standar daur ulang baterai di panggung global. Para ahli dari China dilaporkan turut serta dalam perundingan internasional yang bertujuan menyusun pedoman evaluasi kinerja baterai dan pemanfaatan masa pakai kedua (second life use).
Dalam uji coba yang dilakukan sejumlah perusahaan, tingkat pemulihan logam penting mencapai 99,6 persen, termasuk nikel, kobalt, dan mangan. Sementara itu, tingkat pemulihan lithium—komponen paling mahal dan vital bagi baterai EV—mencapai 96,5 persen.
Keberhasilan ini membantah anggapan bahwa baterai kendaraan listrik akan berakhir sebagai limbah berbahaya. Sebaliknya, China menunjukkan bahwa daur ulang baterai dapat menjadi sumber daya strategis baru, sekaligus memperkuat upaya global menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan.

	












