OTOMOTIF

Kei Car Listrik China di JMS 2025 Jadi Sorotan, Suzuki Anggap Sebagai Ancaman

6
×

Kei Car Listrik China di JMS 2025 Jadi Sorotan, Suzuki Anggap Sebagai Ancaman

Sebarkan artikel ini
Suzuki Waspadai Kei Car Listrik China, Anggap Sebagai Ancaman Pasar
Suzuki Waspadai Kei Car Listrik China, Anggap Sebagai Ancaman Pasar

Media90 – Di ajang Japan Mobility Show (JMS) 2025, perhatian publik otomotif tertuju pada gebrakan baru dari merek asal China, yang memperkenalkan Kei Car listrik bernama Racco. Kehadiran mobil kompak ini memicu komentar dari para pemimpin industri Jepang, termasuk Toshihiro Suzuki, Presiden Suzuki Motor, yang menyebut langkah ini sebagai ancaman bagi pasar kendaraan ringan di Jepang.

Menurut Toshihiro Suzuki, masuknya merek China ke segmen Kei Car akan meningkatkan persaingan di sektor kendaraan kompak Jepang. “Ada banyak standar mobil kecil di seluruh dunia, dan merek China memilih standar Kei Car Jepang. Saya senang akan hal itu, namun persaingan sesungguhnya baru akan dimulai,” ujar Toshihiro dikutip dari Car News China, Rabu (5/11/2025).

Ia menambahkan, kehadiran produk China menjadi ancaman signifikan karena konsumen Jepang kini semakin terbuka untuk membeli kendaraan dari produsen asing. Meski demikian, Suzuki berharap kedua belah pihak bisa saling belajar dan memajukan industri otomotif secara bersama-sama.

Baca Juga:  BMW Indonesia Rilis Mobil Listrik I5 dengan Harga Menyusul

Menanggapi hal tersebut, Liu Xueliang, General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales, menegaskan bahwa strategi BYD di Jepang bukan untuk bersaing langsung dengan produsen lokal. “Kami tidak datang untuk bersaing dengan produsen Jepang. Tujuan kami adalah memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen, sehingga mereka bisa memilih,” jelas Liu.

Meskipun BYD sudah beroperasi di Jepang selama dua dekade, perusahaan baru resmi memasuki pasar mobil penumpang pada Juli 2022, meluncurkan mobil listrik murni seperti Atto3, Dolphin, Seal, dan Sealion 7. Hingga Oktober 2025, total penjualan BYD di Jepang mencapai 7.123 unit, melampaui capaian sembilan bulan pertama tahun 2024. Liu menilai tren pertumbuhan ini positif dan membantu memperkuat platform mereka di pasar Jepang.

Baca Juga:  Menperin Agus Meluncur ke Cina, Kunjungi BYD untuk Bahas Kendaraan Listrik

Secara teknis, kategori Kei Car di Jepang dicirikan oleh mesin berkapasitas maksimal 660 cc dan dimensi mobil yang compact, sesuai kebutuhan konsumen Jepang dengan ruang garasi terbatas. Segmen ini tetap populer, menyumbang sekitar 40 persen dari total pasar mobil Jepang, dengan nilai penjualan tahunan diperkirakan mencapai 18 miliar Dolar AS.

Dengan masuknya mobil listrik China ke segmen Kei Car, persaingan di pasar otomotif Jepang diprediksi akan semakin ketat. Sementara Suzuki menyoroti potensi ancaman, produsen China seperti BYD menekankan fokus pada memberikan pilihan yang lebih beragam bagi konsumen Jepang, membuka babak baru dinamika pasar kendaraan listrik di Negeri Sakura.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *