Media90 – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung kembali mencatat prestasi di tingkat nasional setelah meraih dua penghargaan bergengsi dari kementerian berbeda pada periode yang hampir bersamaan. Capaian ini tidak hanya menampilkan hasil akhir, tetapi juga menegaskan bagaimana metode penilaian yang ketat, berbasis data, dan multidimensional menjadi landasan Lampung menonjol sebagai salah satu daerah dengan kinerja terbaik di Indonesia.
Penghargaan Penanggulangan Kemiskinan dari Kemendagri
Dalam acara Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2025 yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri dan Tempo Media Group di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (1/12/2025), Pemprov Lampung berhasil meraih penghargaan untuk Kategori Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Provinsi (Kelompok Fiskal Tinggi).
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menerima penghargaan tersebut usai Lampung mencatat penurunan persentase penduduk miskin sebesar 0,69 persen dan penurunan kedalaman kemiskinan sebesar 0,10 persen—angka yang melampaui rata-rata provinsi dengan kategori fiskal tinggi.
Penghargaan ini mengacu pada metodologi penilaian dua kelompok utama yang dijelaskan General Manager Pusat Data Tempo, Chairul Anam, yakni Tata Kelola Pemerintahan Daerah serta Kinerja Akselerasi Program Strategis Nasional.
Metode Penilaian Tata Kelola (Bobot 50–80%) mengacu pada sejumlah komposit indeks nasional, seperti:
-
Indeks Inovasi Daerah
-
Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah
-
Indeks SPM
-
Realisasi Pendapatan Daerah
-
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
-
Indeks Pencegahan Korupsi (MCP-KPK)
-
Indeks Integritas
-
Indeks Daya Saing Daerah
-
Indeks Keterbukaan Informasi Publik
Sementara Penilaian Kinerja Akselerasi Program Strategis Nasional mencakup indikator penanggulangan kemiskinan, inflasi, akses pendidikan, akses kesehatan, penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, dan penurunan ketimpangan.
Penilaian dibuat lebih adil dengan pembagian kategori berdasarkan kapasitas fiskal daerah. Di kelompok fiskal tinggi, Lampung keluar sebagai yang terbaik.
Sutami Award 2025: Lampung Juara Nasional Pengelolaan SDA
Tak hanya itu, Pemprov Lampung juga meraih penghargaan bergengsi lainnya dalam ajang Sutami Award 2025 yang diselenggarakan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Auditorium Kementerian PU, Jakarta Selatan. Lampung meraih peringkat pertama kategori Kolaborasi dan Kemitraan Pemerintah Daerah Bidang Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (SDA).
Penghargaan diterima langsung oleh Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela.
Tahun ini, metode penilaian Sutami Award mendapat sorotan karena disusun secara komprehensif berbasis Integrated Water Resources Management (IWRM). Penilaian terfokus pada lima komponen utama yang mengukur efektivitas tata kelola SDA, mulai dari perencanaan hingga dampak ekonomi.
Kelima komponen tersebut meliputi:
-
Penguatan Perencanaan Terpadu
Menilai integrasi prinsip IWRM dalam RPJMD, Renstra, dan RKPD. Lampung dinilai unggul berkat pemetaan rinci potensi dan persoalan di setiap DAS, khususnya Mesuji–Sekampung. -
Perbaikan Manajemen Aset SDA
Mencakup digitalisasi aset dan penerapan preventive maintenance. Lampung telah memulai digitalisasi inventaris bendungan, embung, dan jaringan irigasi. -
Mitigasi Banjir dan Kekeringan Berbasis Sains
Termasuk early warning system, rehabilitasi lahan kritis, dan penguatan vegetasi DAS. -
Kolaborasi Multi-Pihak
Menjadi nilai unggul Lampung melalui kemitraan pemerintah–swasta, akademisi, LSM, dan masyarakat dalam pengawasan DAS. -
Penguatan Dampak Ekonomi SDA
Menilai kontribusi pengelolaan air terhadap produksi pangan, komoditas unggulan, hingga industri berbasis air berkelanjutan.
Dari hasil evaluasi, empat aspek utama yang menjadi indikator terbesar penilaian adalah kolaborasi antar lembaga, efisiensi operasional aset SDA, konservasi DAS, dan efektivitas pengurangan daya rusak air. Pada semua aspek tersebut, Lampung dinilai mampu memaksimalkan capaian, terutama pada kolaborasi lintas sektor yang menjadi alasan utama perolehan penghargaan tertinggi.
Kesamaan Fondasi: Data, Tata Kelola, dan Kolaborasi
Jika ditarik garis besar, kedua penghargaan tersebut memiliki pola penilaian yang serupa:
-
Berbasis data dan indikator terukur.
-
Menekankan perencanaan strategis dan tata kelola.
-
Mengutamakan efektivitas kolaborasi lintas lembaga.
-
Mengukur dampak nyata bagi masyarakat dan keberlanjutan.
Pada Sutami Award, Lampung unggul di bidang tata kelola dan kolaborasi SDA.
Pada Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah, Lampung menonjol dalam pengurangan kemiskinan dan manajemen pemerintahan.
Prestasi untuk Semua Pemangku Kepentingan
Rangkaian penghargaan tersebut menunjukkan bahwa Lampung telah membangun ekosistem pemerintahan yang adaptif, terukur, dan kolaboratif. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja bersama — dari pemerintah daerah, lembaga teknis, swasta, akademisi, hingga masyarakat.
Dengan metode penilaian yang ketat dan berbasis sains, Lampung membuktikan kapasitasnya sebagai daerah yang mampu memadukan tata kelola, kolaborasi, dan inovasi untuk menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat.














