Media90 – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri resmi menancapkan tonggak baru dalam modernisasi penegakan hukum dan manajemen lalu lintas di Indonesia. Sebanyak 200 unit kamera pengawas (CCTV) berbasis Artificial Intelligence (AI) kini tersebar di berbagai ruas jalan strategis Kota Bandung, Jawa Barat. Proyek ini bukan sekadar pemasangan kamera biasa, melainkan pilot project untuk implementasi Smart Road Safety Policing, yang ditargetkan meluas ke seluruh Nusantara.
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Agus, saat peresmian di Polrestabes Bandung, Rabu (12/11), menegaskan inisiatif ini bagian dari upaya Polri memperkuat pelayanan publik berbasis digital dan mendukung konsep Smart City.
“Pendekatan Road Safety Policing ini kami terapkan agar lalu lintas di Bandung aman, tertib, dan lancar. Bandung adalah kota wisata sekaligus ikon Jawa Barat, sehingga pengelolaan lalu lintasnya harus modern, terintegrasi, dan berorientasi pada keselamatan masyarakat,” ujar Irjen Pol Agus.
Kekuatan AI di Jalan Raya
Pemasangan 200 CCTV berbasis AI jauh melampaui fungsi pengawasan biasa. Sistem ini mampu menganalisis dan merespons kondisi lalu lintas secara real-time dengan kemampuan multi-fungsi, seperti:
-
Analisis Kepadatan Arus: Memprediksi volume kendaraan untuk mencegah kemacetan.
-
Deteksi Dini Kemacetan: Memberi peringatan otomatis kepada petugas jika pola kendaraan tidak normal.
-
Identifikasi Pelanggaran: Mendeteksi pelanggaran seperti menerobos lampu merah, tidak memakai helm, hingga pelanggaran batas kecepatan.
-
Pemetaan Data Kerawanan: Sistem pemetaan ini menganalisis data historis dan kondisi aktual untuk menempatkan sumber daya secara lebih efektif.
Irjen Pol Agus menekankan, penerapan AI ini menjadi tonggak penting bagi Polri dalam memperkuat pelayanan publik. “Ini bukti Polri terus memperbarui diri dengan teknologi terbaru demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” tambahnya.
Integrasi ETLE dan Penegakan Hukum
Sistem ini juga mendukung Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Korlantas menargetkan 95% penegakan hukum dilakukan melalui ETLE, sementara 5% secara manual. Dengan CCTV AI terintegrasi ke sistem Smart City Bandung, proses tilang akan lebih akurat, transparan, dan minim intervensi manusia, sesuai visi Presisi Polri.
“Dengan adanya kamera dan smart city ini, kami mengimbau masyarakat Bandung untuk tertib berlalu lintas—gunakan helm, patuhi aturan, dan jaga keselamatan bersama,” tegas Kakorlantas.
Sinergi Smart City dan Investigasi Kriminal
Keunggulan lain dari proyek ini adalah integrasi data antarlembaga. Layanan Smart Road Safety Policing sudah terhubung dengan sistem darurat 110 Polri. Ke depan, integrasi akan diperluas ke sistem keamanan publik Pemkot Bandung dan Polrestabes Bandung.
Irjen Pol Agus menjelaskan, sistem ini juga bermanfaat dalam investigasi tindak kriminal.
“Misalnya dalam kasus penemuan mayat atau kriminal, sistem ini dapat mendeteksi siapa saja yang berada di lokasi melalui rekaman CCTV. Ini sangat membantu proses investigasi dan menjaga keamanan kota,” jelasnya.
Target Perluasan Nasional
Bandung menjadi kota pionir yang diharapkan menjadi model bagi kota lain. Program serupa telah berjalan di Bali, Yogyakarta, Solo, dan Medan. Korlantas menargetkan penerapan sistem ini di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan kota-kota besar lainnya di seluruh Indonesia.
Visi akhir inisiatif ini adalah mewujudkan lalu lintas cerdas, aman, tertib, dan lancar secara nasional, menjadikan Indonesia salah satu negara terdepan dalam penerapan teknologi Smart Road Safety.
Proyek 200 CCTV AI di Bandung menjadi bukti keseriusan Polri dalam memanfaatkan teknologi untuk keselamatan publik, mengubah cara lalu lintas dikelola, dan mendefinisikan ulang keamanan jalan raya di Indonesia.
