TEKNO

DeepSeek V3.2 dan V3.2 Speciale: Ambisi Baru China Tantang Dominasi AS di Arena Kecerdasan Buatan

2
×

DeepSeek V3.2 dan V3.2 Speciale: Ambisi Baru China Tantang Dominasi AS di Arena Kecerdasan Buatan

Sebarkan artikel ini
DeepSeek V3.2 Speciale, Model AI China yang Disebut Kalahkan Gemini 3.0 Pro
DeepSeek V3.2 Speciale, Model AI China yang Disebut Kalahkan Gemini 3.0 Pro

Media90 – China kembali unjuk kekuatan di panggung kecerdasan buatan global lewat rilis dua model terbaru: DeepSeek V3.2 dan DeepSeek V3.2 Speciale. Kedua model besutan startup berbasis Hangzhou ini diklaim memiliki kapabilitas yang setara dengan GPT-5 milik OpenAI dan Gemini 3.0 Pro milik Google—sebuah sinyal kuat bahwa persaingan AI antara China dan Amerika Serikat memasuki fase baru yang semakin kompetitif.

Ambisi China Tantang Dominasi Teknologi AS

Selama bertahun-tahun, raksasa teknologi AS mendominasi industri AI dengan model bahasa besar (LLM) yang dianggap paling maju. Namun kehadiran DeepSeek V3.2 mulai menggeser peta persaingan. Sejak berdiri pada Juli 2023, DeepSeek fokus mengembangkan model bahasa besar dan teknologi multimodal, dengan target menciptakan AI yang mampu memahami teks, kode, gambar, hingga logika kompleks dalam satu ekosistem terpadu.

Pendekatan ini difokuskan pada dua masalah utama model open-source: efisiensi komputasi dan kapabilitas reasoning tingkat lanjut. DeepSeek ingin menghadirkan model yang kuat sekaligus efisien—bukan sekadar meniru, tetapi menyelesaikan masalah lama yang selama ini membatasi model open-source.

Baca Juga:  Google Menggebrak dengan Google Assistant Berbasis Generative AI, Menjadi Seperti Bard yang Nyata!

Peluncuran V3.2 juga sejalan dengan langkah geopolitik China dalam memperkuat ekosistem teknologi domestik. Dengan persaingan global yang semakin panas, China berusaha menempatkan diri sebagai pemain kunci yang siap menantang dominasi teknologi AS.

Terobosan DeepSeek Sparse Attention (DSA)

Salah satu inovasi paling menonjol dari DeepSeek V3.2 adalah DeepSeek Sparse Attention (DSA). Teknologi ini memungkinkan model menilai ulang setiap token input melalui sistem indeks yang menyeleksi bagian paling penting dari riwayat teks.

Keunggulan DSA:

  • Mengurangi biaya komputasi secara signifikan

  • Mempercepat pemrosesan input panjang

  • Mempertahankan kualitas output tanpa penurunan performa

Meski perusahaan belum mengungkap angka resmi peningkatan efisiensi, DSA diklaim memberikan lompatan besar pada kemampuan pemrosesan konteks panjang.

DeepSeek juga menaikkan anggaran post-training hingga 10%, jauh lebih besar dari tren peningkatan 1% dalam dua tahun terakhir. Fokus ini bertujuan memperkuat kemampuan reasoning serta performa agen otonom.

DeepSeek V3.2 Uji Kemampuan di Benchmark Internasional

Kemampuan DeepSeek V3.2 diuji lewat sejumlah benchmark global. Hasilnya cukup mengejutkan—model ini mampu menempel ketat bahkan melampaui GPT-5 di beberapa kategori.

Hasil Pengujian:

  • AIME 2025 (Matematika):
    V3.2: 93,1% — di bawah GPT-5 (94,6%)

  • LiveCodeBench (Pemrograman):
    V3.2: 83,3% — sedikit di bawah GPT-5 (84,5%),
    namun masih tertinggal dari Gemini 3 Pro (90,7%)

  • SWE Multilingual (Software Development):
    V3.2: 70,2% — jauh di atas GPT-5 (55,3%)

  • Terminal Bench 2.0:
    V3.2: 46,4% — lebih tinggi dari GPT-5 (35,2%),
    tetapi masih di bawah Gemini 3 Pro (54,2%)

Data tersebut menunjukkan bahwa performa V3.2 bukan sekadar “mendekati”, tetapi dalam beberapa aspek mampu melampaui GPT-5. Meski demikian, Gemini 3 Pro masih memimpin pada beberapa kategori teknis.

DeepSeek V3.2 Speciale: Penantang Serius Gemini 3 Pro

Versi Speciale merupakan model dengan komputasi tinggi dan hasilnya bahkan lebih impresif. DeepSeek menyebut versi ini dirancang untuk performa ekstrem pada konteks panjang dan tugas-tugas kompleks.

Prestasi Internasional Speciale:

  • Medali emas Olimpiade Matematika Internasional 2025

  • Penghargaan Olimpiade Informatika Internasional 2025

  • Peringkat kedua ICPC World Final 2025

Dalam uji CodeForce, Speciale mampu memproses 77.000 token rata-rata. Bandingkan dengan Gemini yang hanya 22.000 token—selisih yang sangat besar. Berkat kemampuan konteks panjang ini, Speciale dinilai berhasil melampaui Gemini 3 Pro dalam beberapa kategori performa.

Masih Ada Kekurangan

Meski sangat kompetitif, DeepSeek mengakui bahwa model V3.2 masih memiliki beberapa kelemahan, khususnya:

  1. Keluasan pengetahuan masih di bawah GPT-5 dan Gemini

  2. Efisiensi token belum konsisten pada konteks super panjang

  3. Reasoning multi-lapis masih kurang matang untuk tugas level tinggi

Untuk mengatasinya, DeepSeek membangun lebih dari 1.800 ruang simulasi virtual dan ribuan skenario berbasis GitHub untuk melatih agen otonom dalam lingkungan synthetic environment.

China vs Amerika: Persaingan AI Kian Memanas

Peluncuran DeepSeek V3.2 menjadi penanda bahwa kompetisi AI global antara China dan AS semakin sengit. Setelah OpenAI merilis GPT-5 pada Agustus dan Google memperkenalkan Gemini 3.0 Pro pada November, DeepSeek muncul sebagai penantang serius yang membawa inovasi, bukan sekadar mengejar ketertinggalan.

Menariknya, DeepSeek merilis model ini dengan lisensi Apache 2.0 di Hugging Face—membuka akses global secara gratis dan berpotensi memperluas pengaruhnya di komunitas open-source internasional.

Dengan kapabilitas yang mendekati atau bahkan melampaui model AI papan atas dari AS, DeepSeek V3.2 dan Speciale menegaskan bahwa babak baru persaingan AI dunia telah dimulai. China tak hanya mengejar, tetapi kini mulai menantang dominasi penuh AS dalam inovasi kecerdasan buatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *