Media90 – Perkembangan teknologi informasi yang kian pesat dinilai mulai memengaruhi perilaku sosial masyarakat. Anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni Paslah, menyoroti bagaimana media sosial, khususnya WhatsApp, perlahan menggerus nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Asroni, kemajuan teknologi tidak hanya mengubah cara masyarakat berkomunikasi, tetapi juga berdampak pada menurunnya intensitas interaksi langsung, yang selama ini menjadi ciri khas budaya Indonesia.
“Nilai-nilai Pancasila sudah mulai memudar. Misalnya semangat gotong royong dan musyawarah mufakat,” ujar Asroni saat kegiatan Ideologi Pancasila & Wawasan Kebangsaan (IPWK) di Bandar Lampung, Selasa (25/11/2025).
Asroni mencontohkan, koordinasi warga yang dulu dilakukan melalui pertemuan tatap muka, kini semakin bergeser ke percakapan grup WhatsApp.
“Kalau dulu, warga berkumpul untuk bermusyawarah, lalu menyepakati jadwal gotong royong. Sekarang banyak yang hanya lewat WhatsApp,” tuturnya.
Ia menilai diperlukan langkah strategis, kebijakan, serta kolaborasi berbagai pihak untuk mengembalikan dan memperkuat nilai Pancasila di tengah derasnya arus digitalisasi, khususnya di Bandar Lampung.
Pada kesempatan yang sama, Asroni juga menegaskan komitmennya dalam memperjuangkan sektor pendidikan. Ia menyampaikan telah merealisasikan salah satu janji kampanyenya, yakni pendirian sekolah dasar di Kelurahan Kedaung.
“Dua tahun lalu saya berjanji akan memperjuangkan pembangunan SD Negeri di Kedaung, karena saat itu belum ada sekolah dasar di sini,” ujarnya.
Asroni memastikan anggaran pembangunan sekolah tersebut telah dialokasikan dan direncanakan mulai direalisasikan pada 2026. Dengan hadirnya sekolah baru, ia berharap anak-anak di Kedaung dapat belajar lebih dekat dari tempat tinggal mereka.
“Tahun 2026 sudah dianggarkan. Harapannya, anak-anak di Kedaung bisa sekolah dekat rumah,” katanya.
Melalui dua agenda tersebut, Asroni menegaskan komitmennya dalam memperkuat pendidikan sekaligus menanamkan kembali nilai kebangsaan di tengah perubahan zaman yang semakin digital.














