Media90 – Dua dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung kembali mengharumkan nama kampus setelah terpilih mengikuti Pelatihan Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Guru Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Program ini diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bekerja sama dengan SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL).
Pelatihan tersebut menjadi salah satu langkah strategis untuk memperkuat posisi bahasa Indonesia di tingkat global. Dari UIN Raden Intan Lampung, peserta yang terpilih adalah Istiqomah Nur Rahmawati, M.Pd. dari International Office dan Irawansyah, M.Pd. dari Pusat Pengembangan Bahasa. Keduanya merupakan dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan lolos melalui proses seleksi yang ketat.
Keikutsertaan dua dosen ini sekaligus menjadi representasi UIN Raden Intan Lampung dalam memperluas jejaring akademik serta diplomasi bahasa Indonesia di tingkat internasional. Program pelatihan dirancang untuk meningkatkan kompetensi profesional pengajar dan calon pengajar BIPA di Asia Tenggara serta berbagai negara lainnya.
Salah satu komponen utama pelatihan adalah Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), yang digunakan sebagai standar penilaian kemampuan berbahasa Indonesia. Penguasaan UKBI menjadi bagian penting dalam sosialisasi internasional serta perluasan pemanfaatannya sebagai tolok ukur resmi untuk pembelajar asing.
Pelatihan kali ini diikuti 60 peserta dari 11 negara, yakni Indonesia, Mesir, Tiongkok, Papua Nugini, Suriah, Korea Selatan, Pakistan, Malawi, Rusia, Filipina, dan Thailand. Selama kegiatan, para peserta mendapatkan materi intensif mengenai penguatan kemampuan berbahasa Indonesia, strategi pengajaran BIPA yang adaptif, serta pengembangan metode pembelajaran yang kontekstual.
Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan duta-duta bahasa yang tidak hanya mengajarkan bahasa Indonesia, tetapi juga mempromosikannya secara global sebagai bahasa yang terus berkembang.
Istiqomah Nur Rahmawati mengungkapkan bahwa mengikuti pelatihan selama empat hari tersebut menjadi pengalaman berharga, terutama dalam memperkuat pemahaman mengenai UKBI dan penerapannya dalam pengajaran BIPA.
“Kami berdua bersyukur bisa mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan yang benar-benar membantu meningkatkan pemahaman kami tentang UKBI, sekaligus bagaimana mengintegrasikannya dalam pengajaran BIPA,” ujarnya, Senin (8/12/2025).
Ia menambahkan, praktik penggunaan UKBI tersebut selaras dengan penerapan di UIN Raden Intan Lampung. Selama ini, UKBI rutin digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pengajaran BIPA dan diberikan kepada mahasiswa internasional pada akhir program.
Di sisi lain, Istiqomah mengakui bahwa UKBI masih belum sepopuler TOEFL, TOEIC, atau IELTS. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi peserta asing sehingga pengajar BIPA dituntut merancang pembelajaran yang komunikatif, peka budaya, serta mampu memberikan latihan UKBI yang memadai.
Karena itu, tim pengajar BIPA UIN Raden Intan Lampung terus mengintegrasikan UKBI dalam proses pembelajaran sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas sekaligus penguatan internasionalisasi bahasa Indonesia.
Partisipasi dua dosen ini menunjukkan pengakuan terhadap kualitas sumber daya manusia UIN Raden Intan Lampung dalam bidang pengajaran BIPA pada level global. Pengalaman yang diperoleh dari pelatihan ini akan menjadi modal penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran BIPA bagi mahasiswa internasional di kampus tersebut.
Ke depan, UIN Raden Intan Lampung diharapkan semakin siap menjadi rujukan pengembangan BIPA dan pusat internasionalisasi bahasa Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera dan Asia Tenggara.














