Media90 – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan dengan menargetkan 90 persen jalan provinsi berstatus mantap pada tahun 2028. Mulai 2026, seluruh perbaikan jalan akan menggunakan beton, menggantikan aspal.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menjelaskan bahwa perbaikan infrastruktur, khususnya jalan raya, menjadi salah satu tantangan utama sejak awal masa jabatannya pada Februari 2025.
“Saat saya pertama dilantik, survei menunjukkan ketidakpuasan masyarakat Lampung terhadap Pemprov paling tinggi ada di sektor infrastruktur, terutama jalan. Tantangan kami adalah bagaimana menyelesaikan ketidakpuasan itu,” ujar Gubernur Mirza, Jumat (3/10/2025).
Kondisi Jalan di Lampung Lebih Baik dari Persepsi Publik
Meski citra jalan di Lampung kurang baik di mata masyarakat, data menunjukkan kondisi sebenarnya cukup membanggakan. Saat ini, jalan mantap di Lampung mencapai 78 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang 75 persen.
“Banyak provinsi lain yang jalan mantapnya di bawah 75 persen, tapi tidak tercitra jelek seperti Lampung,” sebut Gubernur Mirza.
Namun, masih ada sejumlah jalan rusak yang perlu diperbaiki. Fokus perbaikan Pemprov Lampung terletak pada tiga hal utama: strategi pembangunan, kualitas konstruksi, dan persepsi publik.
Strategi Pembangunan Jalan yang Lebih Tepat Sasaran
Selama ini, sebagian anggaran jalan diarahkan ke jalur menuju perkebunan yang jaraknya jauh dan dilalui sedikit orang. Pemprov kini mengubah strategi, dengan memprioritaskan jalan yang rusak dan berada di kawasan padat penduduk.
“Dengan anggaran Rp400 miliar, dampaknya bisa dirasakan 2-3 juta orang, bukan hanya 1,5 juta orang seperti sebelumnya,” jelas Gubernur.
Peningkatan Kualitas Jalan Beton
Gubernur juga menyoroti kualitas jalan yang cepat rusak akibat beban kendaraan melebihi spesifikasi, dari 20 ton menjadi hingga 50 ton. Sebagai solusi, mulai 2026 semua jalan provinsi akan dibangun dengan beton, untuk mendukung daya saing industri sekaligus memperpanjang umur infrastruktur.
Perbaikan Persepsi Publik
Pemprov Lampung juga berupaya memperbaiki persepsi masyarakat, yang selama ini kurang mendapat informasi terkait pembangunan jalan. Gubernur mengapresiasi kerja cepat Dinas BMBK Lampung, yang kini mampu menyelesaikan perbaikan jalan lebih cepat dibanding sebelumnya.
Kepala Dinas BMBK Lampung, M. Taufiqullah, menyampaikan hingga awal Oktober 2025, dari 52 paket perbaikan jalan, 40 paket sudah mencapai tahap Provisional Hand Over (PHO). Sisanya 12 paket ditargetkan rampung dalam dua bulan ke depan, tergantung cuaca.
Untuk pembangunan jembatan, dari 21 paket, enam sudah mencapai tahap PHO, meski prosesnya lebih lama terutama di daerah rawan banjir seperti Kelumbayan.
Dampak Nyata bagi Masyarakat
Masyarakat mulai merasakan manfaat dari pembangunan infrastruktur, seperti rencana pelebaran jalan di kawasan wisata Lempasing – Mutun, Pesawaran, yang disambut gembira warga.
Langkah Pemprov Lampung diharapkan dapat:
-
Memperbaiki konektivitas wilayah
-
Memperlancar distribusi logistik
-
Menurunkan biaya transportasi
-
Mendukung pertumbuhan ekonomi daerah
Peralihan dari aspal ke beton juga diperkirakan dapat memperpanjang usia infrastruktur dan mengurangi biaya perawatan di masa depan.
Dengan strategi ini, Pemprov Lampung optimistis mampu memenuhi target jalan mantap 90 persen pada 2028, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah.