BERITA

Menko Pangan Dorong Smart Agroforestry di Lampung Selatan, 7.000 Bibit Kopi dan Kakao Disalurkan

36
×

Menko Pangan Dorong Smart Agroforestry di Lampung Selatan, 7.000 Bibit Kopi dan Kakao Disalurkan

Sebarkan artikel ini
Menko Pangan Distribusikan 7.000 Bibit Kakao dan Kopi untuk Percepatan Smart Agroforestry di Lampung Selatan
Menko Pangan Distribusikan 7.000 Bibit Kakao dan Kopi untuk Percepatan Smart Agroforestry di Lampung Selatan

Media90 – Upaya memperkuat ketahanan pangan dan mengembangkan perkebunan berkelanjutan di Kabupaten Lampung Selatan mendapat dorongan baru. Pemerintah pusat melalui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyerahkan 7.000 bibit kopi dan kakao kepada para petani sebagai percepatan penerapan Smart Agroforestry di wilayah tersebut.

Bantuan itu diserahkan dalam kegiatan dialog bertema “Partisipasi Pengelolaan Smart Agro Forestry dalam Mendorong Kebijakan Inovasi melalui Kolaborasi Inter-Generasi” yang berlangsung di Aula SMA Kebangsaan, Kecamatan Penengahan, Senin (2/12/2025). Acara turut dihadiri Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama, Wakil Bupati M. Syaiful Anwar, jajaran Forkopimda, Sekda Supriyanto, akademisi, mahasiswa, dan kelompok tani.

Momentum ini semakin kuat dengan kehadiran perwakilan negara sahabat, termasuk Duta Besar Kerajaan Norwegia untuk Indonesia, yang memberikan dukungan terhadap penguatan program agroforestry di Lampung Selatan.

Baca Juga:  M. Emir Ditunjuk sebagai Ketua Sementara, 25 Anggota DPRD Pesisir Barat Periode 2024 Resmi Dilantik, Simak Daftarnya

Dalam dialog utama, Menko Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa bantuan ribuan bibit itu bukan sekadar penyaluran komoditas, melainkan langkah strategis meningkatkan pendapatan petani serta menjaga keberlanjutan lingkungan melalui model Smart Agroforestry.

“Lahan-lahan kosong akan kita dorong untuk ditanami komoditas produktif seperti kopi dan kakao. Bibit akan kita bantu agar petani bisa meningkatkan pendapatan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Zulkifli Hasan.

Dukungan juga datang dari komunitas internasional. Perwakilan Kedutaan Besar Norwegia, Dewi Tresya, menyampaikan apresiasi atas pengelolaan hutan serta peran aktif masyarakat lokal dalam penerapan agroforestry di Lampung Selatan.

“Program ini mempromosikan pertanian dan perkebunan berkelanjutan melalui pendekatan kehutanan sosial. Tujuannya memastikan masyarakat mendapatkan kehidupan lebih baik sekaligus menjaga kelestarian alam,” kata Dewi.

Ia turut membagikan pengalamannya saat mengunjungi Desa Way Kalam, Kecamatan Penengahan, yang dinilai berhasil memadukan konservasi hutan dengan edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

“Kami melihat bagaimana hutan dijaga dan dikelola secara inklusif, memberi kontribusi nyata bagi kesejahteraan dan ketahanan pangan. Ini kekayaan besar untuk Indonesia,” ujarnya.

Pemerintah menilai bahwa percepatan transformasi menuju smart agroforestry membutuhkan kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah pusat dan daerah, akademisi, organisasi masyarakat, hingga generasi muda—untuk memperkuat pemanfaatan teknologi dan prinsip keberlanjutan lingkungan.

Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan pembagian bibit kopi serta kakao kepada para petani, sebagai langkah awal memperluas kawasan agroforestry produktif di Kabupaten Lampung Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *