Media90 – PLN UP3 Tanjungkarang kembali menegaskan komitmennya dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang bersih, transparan, dan bebas dari praktik penyuapan. Upaya ini diwujudkan melalui kegiatan Awareness Proses Bisnis dan Collective Action Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang melibatkan 30 penyedia barang dan jasa.
Kegiatan tersebut menjadi langkah strategis untuk memastikan seluruh mitra memahami standar proses bisnis, budaya integritas, serta aspek keselamatan kerja yang wajib diterapkan dalam setiap proyek ketenagalistrikan. Mengusung tema “United by Energy, Driven by Excellence,” acara ini menggarisbawahi pentingnya sinergi antara PLN dan mitra kerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang profesional dan beretika.
Salah satu agenda utama adalah penandatanganan komitmen SMAP dan komitmen keselamatan kerja “7 Tumit Kaka” — tujuh prinsip keselamatan kerja yang menjadi dasar budaya K3 di PLN. Komitmen ini ditujukan untuk menciptakan lingkungan kerja tanpa kecelakaan melalui penyelarasan nilai, prosedur, serta perilaku kerja di lapangan.
Manajer PLN UP3 Tanjungkarang, Presly Silaen, menegaskan pentingnya penyamaan persepsi antara PLN dan seluruh mitra kerja demi tercapainya hasil pekerjaan yang sesuai standar.
“Kami ingin memastikan seluruh mitra memahami prosedur, standar integritas, dan komitmen keselamatan yang menjadi budaya PLN. Keselarasan ini penting agar seluruh pekerjaan berjalan profesional, berintegritas, dan tepat sasaran,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, SMAP menjadi pedoman krusial untuk menciptakan proses bisnis yang bebas suap. Implementasinya berlandaskan prinsip 4 Nos: No Bribery (tidak menerima atau menawarkan suap), No Gift (menolak gratifikasi yang tidak sesuai ketentuan), No Kickback (tidak memberi atau menerima komisi), dan No Luxurious Hospitality (menolak fasilitas atau jamuan berlebihan).
Selain integritas, PLN juga menekankan penguatan budaya keselamatan kerja. Melalui “7 Tumit Kaka”, PLN memastikan setiap pekerjaan dijalankan oleh SDM yang kompeten, mematuhi izin kerja, dilengkapi Job Safety Analysis (JSA), mengikuti SOP dan instruksi kerja, menggunakan perlengkapan APD lengkap, memastikan kelaikan peralatan, serta melakukan checklist pengamanan dan komunikasi sebelum mulai bekerja.
Kegiatan ini juga menjadi ruang kolaborasi untuk mempererat hubungan PLN dan seluruh mitra. PLN berharap sinergi yang semakin solid dapat mendorong penyelesaian pembangunan infrastruktur kelistrikan yang tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya, sehingga membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
