Media90 – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) pada 2–3 Desember 2025. Kegiatan yang diinisiasi Subbagian Tata Usaha Biro AUPKK ini berlangsung di Ruang Meeting Lantai I Gedung Academic and Research Center, mengusung tema “Peningkatan efisiensi, aksesibilitas, keamanan, dan peran arsip sebagai memori institusi.”
Kepala Biro AUPKK UIN Raden Intan Lampung, Dr. H. Juanda Naim, M.H, menjelaskan bahwa tata usaha dan kearsipan merupakan urusan mendasar bagi setiap lembaga, sehingga harus dikelola secara serius dan tertib.
“Setiap lembaga itu pasti terkait tata usaha. Tidak ada lembaga kementerian atau apa pun yang tidak berurusan dengan persuratan, karena sejak dimulai, negara kita bermula dengan surat-menyurat,” ujar Juanda.
Ia menegaskan bahwa seluruh siklus pertanggungjawaban lembaga tidak dapat dipisahkan dari tata persuratan yang baik. Dari perencanaan hingga laporan anggaran, semuanya memerlukan sistem administrasi yang terkelola dengan rapi. Oleh karena itu, menurutnya, keunggulan akademik sebuah kampus juga harus ditopang oleh administrasi dan birokrasi yang kuat.
Juanda turut menyoroti peran teknologi sebagai pendukung akuntabilitas. Melalui penggunaan aplikasi Srikandi, proses administrasi bisa berjalan tanpa menunggu kehadiran pimpinan di lokasi, sehingga pelayanan tetap lancar dan efisien.
Kasubbag Tata Usaha UIN Raden Intan Lampung, Dailin, S.I.Kom., M.Sos., dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta bimtek berasal dari seluruh unit kampus dengan masing-masing dua perwakilan. Aplikasi Srikandi dijadwalkan mulai diimplementasikan secara penuh pada tahun depan.
Bimtek menghadirkan narasumber dari Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Agama, yakni Taufik Dwi Pamungkas, S.E., Arsiparis Ahli Pertama, serta Ragil Dwi Nugroho, S.Kom., Penata Layanan Operasional Biro Umum.
Dalam pemaparan materi, narasumber menyampaikan kerangka kebijakan yang menjadi dasar penerapan Srikandi, mulai dari Keppres 103/2001, Peraturan Kepala ANRI Nomor 15 Tahun 2009, Perpres 95/2018 tentang SPBE, hingga Keputusan Menteri PANRB Nomor 679 Tahun 2020 mengenai aplikasi umum bidang kearsipan dinamis.
Srikandi merupakan aplikasi resmi pemerintah dalam pengelolaan kearsipan dinamis secara terintegrasi. Meski sudah dikembangkan sejak 2020, penerapannya di Kementerian Agama mulai berjalan pada 2022. Untuk saat ini, surat berkategori biasa dianjurkan diproses melalui aplikasi tersebut, sementara surat berklasifikasi rahasia tetap dikelola secara manual.
Para narasumber juga menguraikan manfaat aplikasi Srikandi, termasuk efisiensi anggaran karena tidak memerlukan biaya tambahan untuk pengembangan maupun pemeliharaan sistem. Selain itu, proses kearsipan — mulai dari surat-menyurat, pemberkasan hingga penyusutan arsip — menjadi lebih mudah, cepat, dan terintegrasi.
Penggunaan Srikandi juga mempermudah berbagi data antar kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah sesuai ketentuan yang berlaku. Implementasinya dinilai mampu memperkuat pengawasan kearsipan sekaligus meningkatkan nilai monitoring dalam aspek Reformasi Birokrasi.
Kegiatan bimtek ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab, sebagai langkah awal mempercepat transformasi tata kelola kearsipan modern di UIN Raden Intan Lampung.
