Media90 – Panik saat kiriman luar negeri tiba-tiba macet di status clearance atau tidak bergerak selama berhari-hari? Tenang, ini bukan akhir cerita. Masalah seperti alamat tidak lengkap, dokumen kurang, atau antrean di bea cukai memang sering jadi penyebab utama. Tapi dengan langkah cepat dan data yang siap, pengiriman bisa kembali lancar tanpa perlu stres berlebihan.
Langkah Darurat (5 Menit Pertama)
-
Buka situs tracking dan catat status terakhir serta waktu pembaruannya.
-
Cek email atau SMS dari kurir—sering kali berisi permintaan dokumen tambahan.
-
Verifikasi detail penerima: nama, alamat lengkap, kode pos, dan nomor telepon aktif.
-
Siapkan invoice dan packing list dalam format PDF.
-
Jika status mencurigakan seperti lost atau damage, siapkan foto bukti packing sebelum paket dikirim.
Kapan Harus Eskalasi?
-
Status tidak berubah lebih dari 48 jam di lokasi yang sama.
-
Ada keterangan “clearance delay” tanpa detail tambahan.
-
Kurir meminta dokumen tapi tak ada tindak lanjut.
Pro tip: simpan nomor resi, invoice, dan bukti foto paket di satu folder cloud supaya mudah dikirim kapan pun diminta.
Cara Baca Log Tracking Tanpa Panik
Fokus pada event besar seperti:
Picked up → In transit → Clearance → Out for delivery → Delivered.
Perlu diingat, jeda antara hub transit atau line-haul antarnegara adalah hal normal dalam pengiriman luar negeri.
Kalau log terlihat “mundur” ke lokasi sebelumnya, catat waktu dan kota—data ini penting saat mengajukan investigasi ke pihak ekspedisi.
Dokumen yang Biasanya Diminta
-
Invoice dan packing list (harus jujur dan konsisten).
-
Link produk atau foto barang, terutama untuk kiriman komersial.
-
Bukti pembayaran agar nilai barang bisa divalidasi.
-
Nomor kontak penerima aktif.
-
Spesifikasi teknis jika kode HS (HS code) dipertanyakan.
⚠️ Catatan: Hindari mencantumkan nilai barang terlalu rendah (undervalue). Alih-alih mempercepat, justru memperlambat proses clearance.
8 Tips Tambahan Biar Recovery Lebih Cepat
-
Cantumkan nama penerima & nomor telepon aktif di airway bill (AWB).
-
Gunakan alamat super detail—RT/RW, kelurahan, atau patokan gedung.
-
Foto isi paket sebelum ditutup, penting untuk klaim kerusakan.
-
Pilih ukuran kardus pas, hindari kelebihan volumetrik.
-
Siapkan HS code sejak awal agar tidak panik saat diminta.
-
Kirim semua dokumen dalam satu berkas—petugas bea cukai suka yang rapi.
-
Jika penerima ingin bebas pajak impor, pertimbangkan skema DDP (All-In) untuk pengiriman berikutnya.
-
Saat musim sibuk, kirim lebih awal dan pilih layanan dengan SLA realistis.
⚠️ Kesalahan Umum yang Justru Bikin Lama
-
Undervalue invoice → memicu pemeriksaan mendalam.
-
Deskripsi barang terlalu umum (“samples”, “accessories”) → bikin petugas tanya ulang.
-
Tanpa dokumentasi foto → klaim kerusakan sulit diterima.
-
Balas email sepotong-sepotong → memperpanjang antrean validasi.
Solusi Cepat Tanpa Drama
Butuh bantuan identifikasi masalah, menyiapkan dokumen, atau membuat trace request yang rapi?
Konsultasikan langsung di airwayexpress.id