Media90 – Nama Briptu Yuli Setyabudi (YL) kembali mencuri perhatian publik setelah dikaitkan dengan dugaan kasus penggelapan mobil rental di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng). Kasus ini menambah panjang daftar kontroversi yang melibatkan anggota polisi tersebut.
Sebelumnya, Yuli sempat viral di media sosial karena sikapnya yang menantang netizen “adu tembak” dan dikenal sebagai sosok yang gemar berbicara soal motivasi. Namun di balik citra itu, rekam jejaknya tak seindah yang tampak. Ia pernah divonis 7 bulan penjara dalam kasus perjudian dan penipuan, serta tercatat enam kali melakukan pelanggaran disiplin.
Publik pun heran karena hingga kini Yuli belum diberhentikan dari institusi Polri, meski telah berulang kali tersandung masalah.
Polda Sulteng Buka Suara: Kasus Masih Diselidiki
Isu yang menyebut Briptu Yuli menggelapkan hingga 12 unit mobil rental membuat masyarakat geger. Menanggapi hal tersebut, Polda Sulawesi Tengah segera memberikan klarifikasi.
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Djoko Wienartono menegaskan bahwa jumlah kendaraan yang beredar di publik masih perlu diverifikasi lebih lanjut.
“Data yang menyebutkan 12 unit mobil masih dalam pendalaman tim Propam,” ujar Djoko, Jumat (8/11/2025).
Saat ini, Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulteng tengah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi dan pihak yang diduga menjadi korban. Pihak kepolisian juga memastikan belum menerima laporan resmi terkait dugaan penggelapan tersebut.
“Pemeriksaan terhadap Briptu Yuli akan dilakukan setelah seluruh keterangan saksi dan korban dikumpulkan. Penyelidikan dilakukan secara profesional dan tidak pandang bulu, termasuk jika melibatkan anggota Polri sendiri,” tegas Djoko.
Respons Publik: Sorotan Tajam untuk Institusi
Kasus yang menyeret nama Briptu Yuli kembali memunculkan perdebatan di dunia maya. Banyak warganet menilai, kasus ini menjadi cermin buruk bagi citra kepolisian.
“Masih percaya polisi? Lihat kelakuannya,” tulis akun @_iyasa di kolom komentar unggahan viral.
“Wajah institusi ikut tercoreng oleh ulah satu orang,” tambah akun @riko_set.
Namun sebagian netizen juga mencoba bersikap objektif dengan tidak menggeneralisasi kesalahan individu terhadap seluruh anggota Polri.
“Ribuan polisi kerja siang malam bantu masyarakat, tapi yang viral justru yang rusak citra,” tulis akun @aris_haq.
Polda Sulteng memastikan proses penyelidikan akan dilakukan secara transparan. Masyarakat diimbau untuk menunggu hasil resmi penyidikan guna menghindari kesimpulan sepihak.














