Media90 – Dua akun media sosial dilaporkan ke Bareskrim Polri setelah menuding Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, dengan kutipan palsu bernada provokatif. Kader Golkar yang tergabung dalam Kaukus Golkar Bersatu menilai unggahan tersebut sebagai bentuk fitnah dan ujaran kebencian yang tidak bisa dibiarkan.
Akun Instagram @kementrianbakuhantam dan @kementrian_kurangajar dituding mengunggah foto Bahlil disertai tulisan:
“Bahlil: Orang yang menilai korupsi pasti belum pernah melakukan korupsi.”
Inisiator Kaukus Golkar Bersatu, Fajar R. Zulkarnaen, menegaskan bahwa laporan ini dibuat bukan untuk membungkam kritik, melainkan menindak fitnah yang menyerang kehormatan individu dan partai.
“Kritik boleh, tapi jangan berubah jadi fitnah. Jika sudah menyerang pribadi dan menebar kebencian, itu pelanggaran hukum,” ujar Fajar di Jakarta.
Fajar menilai serangan terhadap Bahlil bukan sekadar persoalan pribadi, tetapi juga upaya melemahkan kebijakan strategis di sektor energi yang tengah dijalankan pemerintah. Kader Golkar lainnya, Zulfikar Akbar, menekankan bahwa penyebaran fitnah semacam ini dapat berdampak pada stabilitas pemerintahan dan kepercayaan publik terhadap kebijakan energi nasional.
“Fitnah terhadap pejabat yang bekerja baik bukan sekadar serangan personal, tapi juga terhadap stabilitas dan konsistensi kebijakan publik yang sedang dijalankan,” tegas Zulfikar.
Sebagai advokat, Zulfikar menambahkan bahwa laporan ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan politik kader Golkar untuk menjaga nama baik ketua umum dan partai.
