NASIONAL

Ratusan Siswa SMPN 8 Salatiga Dilaporkan Keracunan Diduga Usai Konsumsi Makanan MBG

15
×

Ratusan Siswa SMPN 8 Salatiga Dilaporkan Keracunan Diduga Usai Konsumsi Makanan MBG

Sebarkan artikel ini
Ratusan Siswa SMPN 8 Salatiga Keracunan Usai Makan Program MBG
Ratusan Siswa SMPN 8 Salatiga Keracunan Usai Makan Program MBG

Media90 – Kasus dugaan keracunan makanan kembali mencuat, kali ini menimpa siswa SMP Negeri 8 Salatiga. Sebanyak 192 siswa dilaporkan tidak hadir ke sekolah pada Senin (6/10/2025) karena mengalami gejala yang diduga kuat berasal dari konsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Informasi ini pertama kali dibagikan melalui unggahan akun Instagram @infokabarsalatiga, yang kemudian viral dan menuai ribuan komentar dari warganet Salatiga.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan Kepala Sekolah SMPN 8 Salatiga, Yohana Natallina Sari, para siswa baru saja mengikuti kegiatan perkemahan di Gunungpati, Kota Semarang, pada 1–3 Oktober 2025. Ia memastikan kegiatan berjalan lancar selama dua hari pertama.

“Hari pertama dan kedua semua berjalan lancar, menu yang disajikan juga makanan kering,” ujar Yohana pada Senin (6/10/2025).

Namun, setelah kegiatan berakhir, tepatnya pada Jumat (3/10/2025) sekitar pukul 10.30 WIB, para peserta tiba di Lapangan Klumpit, Tingkir, Salatiga. Di lokasi itu, sebanyak 529 siswa menerima paket makanan MBG yang berisi nugget tempe, salad sayur, telur ceplok, burger, dan semangka.

Baca Juga:  Viral Momen SBY Diduga Tak Disalami Kapolri Listyo Sigit di HUT ke-80 TNI, Publik Soroti Senioritas Militer

Sebagian siswa langsung menyantap makanan di lapangan, sementara yang lain memilih membawanya pulang.

Keesokan harinya, Sabtu (4/10/2025), pihak sekolah mulai menerima laporan bahwa sejumlah siswa mengalami gejala seperti mual, muntah, pusing, dan diare.

Reaksi Warganet dan Publik

Kabar ini sontak memicu perdebatan di media sosial. Beberapa netizen mendesak agar program MBG segera dievaluasi, sementara lainnya menilai kejadian ini belum tentu terkait langsung dengan makanan dari program tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah dan dinas terkait masih melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan penyebab gejala yang dialami siswa.

Tanggapan Sekolah dan Langkah Selanjutnya

Kepala Sekolah Yohana menekankan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan pihak kesehatan dan penyelenggara MBG untuk mengevaluasi insiden ini. Tujuannya agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan dan program gizi tetap aman bagi seluruh siswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *