Media90 – Pertumbuhan lambat pada balita adalah kondisi ketika anak tidak mengalami peningkatan berat badan, tinggi badan, atau perkembangan fisik lain sesuai standar usianya. Kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat memengaruhi tumbuh kembang anak dalam jangka panjang. Secara umum, pertumbuhan anak dapat terhambat akibat kurangnya asupan gizi, penyakit kronis, gangguan hormon, faktor genetik, hingga kondisi lingkungan dan psikologis.
Dokter Spesialis Anak Semen Padang Hospital (SPH), Dr. dr. Eva Chundrayetti, Sp.A (K) menjelaskan bahwa orang tua perlu memahami ciri-ciri pertumbuhan yang tidak optimal, di antaranya:
-
Berat badan tidak bertambah, bahkan justru menurun
-
Tinggi badan tidak meningkat sesuai usia
-
Lingkar kepala tidak berkembang secara normal
-
Anak tampak lebih kecil dibanding teman seusianya
-
Anak kurang aktif, tampak lemah, atau mudah lelah
Menurut dr. Eva, dua penyebab utama kondisi ini adalah kekurangan gizi atau pola makan yang tidak tepat, serta penyakit kronis seperti infeksi berulang, TBC, atau gangguan pencernaan.
“Selain itu, gangguan hormonal atau metabolik, kurang stimulasi, trauma psikologis, serta faktor sosial dan ekonomi juga dapat menjadi penyebab pertumbuhan anak melambat,” jelasnya.
Cara Mengatasi Pertumbuhan Anak yang Lambat
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk mendukung tumbuh kembang anak:
-
Memberikan asupan gizi seimbang dan cukup
Nutrisi yang tepat berperan penting dalam pembentukan jaringan tubuh, sistem imun, serta perkembangan otak. “Kekurangan gizi dapat menyebabkan gagal tumbuh atau stunting,” jelas dr. Eva. -
Memastikan pemeriksaan rutin ke dokter atau posyandu
Pemantauan berkala dapat membantu mendeteksi masalah pertumbuhan sejak dini. -
Mengobati penyakit yang mendasari
Jika ada infeksi atau gangguan kesehatan lain, penanganan medis harus dilakukan sesegera mungkin. -
Memberikan stimulasi fisik dan mental sesuai usia
Stimulasi yang tepat membantu perkembangan motorik, bahasa, dan kognitif anak. -
Imunisasi lengkap sesuai jadwal
Imunisasi membantu mencegah penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan. -
Menciptakan lingkungan rumah yang nyaman dan mendukung
Lingkungan positif membantu anak tumbuh dengan optimal, baik secara fisik maupun emosional.
Cara Memantau Pertumbuhan Anak
Orang tua dapat memantau tumbuh kembang si kecil dengan:
-
Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan secara rutin
-
Menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) atau kurva pertumbuhan WHO untuk anak usia hingga 5 tahun, dan CDC untuk anak di atas 5 tahun
-
Berkonsultasi secara berkala dengan dokter anak atau ahli gizi
-
Mengamati perkembangan kemampuan motorik, bahasa, dan kognitif anak
Dengan pemahaman dan penanganan yang tepat, pertumbuhan lambat pada balita dapat diatasi sehingga anak dapat mengejar ketertinggalannya dan berkembang secara optimal. Jika orang tua merasa ada yang tidak normal dalam tumbuh kembang anak, segera lakukan konsultasi agar penanganan bisa diberikan sedini mungkin.














