Media90 – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kembali mengalami penyesuaian pada Desember 2025. Kenaikan terjadi hampir di seluruh operator, mulai dari Pertamina, Shell, Vivo, hingga BP.
Pertamina: Dexlite dan Pertamina Dex Naik Paling Tinggi
Pertamina mencatatkan kenaikan signifikan pada BBM nonsubsidi jenis diesel. Dexlite dan Pertamina Dex mengalami lonjakan harga hingga Rp800 per liter.
-
Dexlite naik dari Rp13.900 menjadi Rp14.700 per liter
-
Pertamina Dex naik dari Rp14.200 menjadi Rp15.000 per liter
Sementara itu, harga BBM bensin Pertamina relatif stabil, hanya mengalami penyesuaian kecil di beberapa jenis.
Daftar harga BBM Pertamina Desember 2025 (Jakarta):
-
Pertalite: Rp10.000/liter
-
Pertamax: Rp12.750/liter
-
Pertamax Green: Rp13.500/liter
-
Pertamax Turbo: Rp13.750/liter
-
Solar subsidi: Rp6.800/liter
-
Dexlite: Rp14.700/liter
-
Pertamina Dex: Rp15.000/liter
Shell: V-Power Diesel Jadi yang Paling Melonjak
Shell juga menetapkan kenaikan harga pada Desember 2025. Jenis V-Power Diesel menjadi yang paling terdampak dengan kenaikan Rp840 per liter, dari Rp14.410 menjadi Rp15.250 per liter.
Selain itu:
-
Shell Super naik Rp320 menjadi Rp13.000 per liter
-
V-Power naik Rp370 menjadi Rp13.630 per liter
Daftar harga BBM Shell Desember 2025 (Jakarta):
-
Super: Rp13.000/liter
-
V-Power: Rp13.630/liter
-
V-Power Nitro+: Rp13.890/liter
-
V-Power Diesel: Rp15.250/liter
Vivo: Dua Jenis BBM Terkerek
Vivo saat ini hanya memasarkan dua jenis BBM, yaitu Revvo 92 dan Diesel Primus Plus. Jenis diesel mengalami kenaikan tertinggi, sama seperti Shell.
-
Diesel Primus Plus naik Rp840 menjadi Rp15.250 per liter
-
Revvo 92: Rp13.000 per liter
BP: Ultimate Diesel Turut Mengalami Penyesuaian
BP Indonesia juga melakukan penyesuaian harga BBM. BP Ultimate Diesel mengalami kenaikan Rp840 per liter menjadi Rp15.250.
Daftar harga BBM BP Desember 2025 (Jakarta):
-
BP 92: Rp13.000/liter
-
BP Ultimate: Rp13.630/liter
-
BP Ultimate Diesel: Rp15.250/liter
Kenaikan harga BBM ini dipengaruhi oleh dinamika harga minyak mentah dunia serta penyesuaian biaya distribusi masing-masing operator. Dengan adanya penyesuaian ini, konsumen diharapkan dapat kembali mencermati jenis BBM yang sesuai kebutuhan kendaraan demi efisiensi dan performa optimal.














