OTOMOTIF

Malaysia Mandiri EV: PM Anwar Ibrahim Resmikan Perodua QV-E Seharga Rp323 Juta

2
×

Malaysia Mandiri EV: PM Anwar Ibrahim Resmikan Perodua QV-E Seharga Rp323 Juta

Sebarkan artikel ini
Malaysia Meluncurkan Mobil Listrik Nasional, PM Anwar Ibrahim Resmikan Perodua QV-E Rp323 Juta
Malaysia Meluncurkan Mobil Listrik Nasional, PM Anwar Ibrahim Resmikan Perodua QV-E Rp323 Juta

Media90 – Seiring pergeseran global ke kendaraan listrik (EV) untuk menekan emisi karbon, negara-negara di Asia Tenggara berlomba memperkuat kemampuan produksi EV lokal. Indonesia telah memiliki pemain mapan seperti Wuling dan Hyundai, sedangkan Thailand memantapkan diri sebagai pusat manufaktur regional. Kini, Malaysia ikut memperkuat posisi dengan meluncurkan kendaraan listrik pertama yang sepenuhnya diproduksi di dalam negeri. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, secara resmi meresmikan model ini sebagai langkah strategis menuju kemandirian energi dan penciptaan lapangan kerja baru.

Perodua QV-E: Mobil Listrik Nasional Perdana

Pada Senin, 1 Desember 2025, PM Anwar Ibrahim meresmikan produksi EV lokal pertama dari pabrikan nasional Perodua di Kuala Lumpur. Kendaraan yang dinamakan QV-E (Quest for Visionary Electric Vehicle) ini menjadi simbol kolaborasi antara Perodua dan mitra internasional. Acara ini dihadiri pejabat tinggi negara dan pelaku industri, menegaskan dukungan pemerintah terhadap transisi energi hijau.

Baca Juga:  GR Corolla GIIAS 2023: Toyota Menggebrak dengan Model Baru yang Menggemparkan

Perodua menginvestasikan sekitar 800 juta Ringgit Malaysia (Rp2,9 triliun) untuk pengembangan QV-E. Produksi awal direncanakan 500 unit per bulan, dengan target 3.000 unit per bulan pada kuartal ketiga 2026. Langkah ini menjadikan Perodua sebagai produsen EV kedua di Malaysia setelah Proton dengan e.MAS 5 pada Juni 2024.

Spesifikasi dan Fitur QV-E

QV-E dibanderol seharga 80.000 Ringgit Malaysia (sekitar Rp323 juta), belum termasuk asuransi dan biaya sewa baterai. Mobil ini menggunakan baterai litium fosfat dengan jarak tempuh hingga 445 km per pengisian penuh. Salah satu fitur inovatif adalah sistem penyewaan baterai, yang memungkinkan konsumen menyewa baterai tanpa membeli penuh, sehingga mengurangi kekhawatiran biaya penggantian baterai di masa depan.

Baca Juga:  Formo Max: Saat Wuling Bertemu Kopi Nako, Mengubah Menjadi Mobile Cafe 'Ringan dan Menguntungkan'

CEO Perodua, Zainal Abidin Ahmad, menjelaskan, “Konsep ini memudahkan konsumen awal memiliki EV tanpa beban biaya tinggi. Sistem ini juga memprioritaskan penggunaan komponen lokal, meski teknologi desain tetap mengadopsi mitra Jepang.” QV-E juga dilengkapi pengisian cepat dan fitur keselamatan standar EV modern.

Dampak Ekonomi dan Posisi Regional

Peluncuran QV-E diperkirakan akan mendorong ekonomi Malaysia, seiring target 15 persen penjualan EV pada 2030. Pemerintah menilai produksi lokal dapat menciptakan ribuan lapangan kerja di sektor manufaktur dan rantai pasok baterai. PM Anwar Ibrahim menyebut, “Keberhasilan QV-E menunjukkan kapabilitas talenta lokal dan komitmen negara pada energi hijau.”

Secara regional, langkah ini menegaskan posisi Malaysia dalam pasar EV ASEAN, yang diproyeksikan mencapai 1 juta unit pada 2030. Langkah ini juga menjadi tantangan bagi dominasi impor EV dari China dan Jepang, sekaligus memberi inspirasi bagi Indonesia untuk mempercepat produksi EV lokal.

Baca Juga:  Teknik Mengangkat Mobil dengan Tepat: Kesalahan Pemasangan yang Berujung pada Kehancuran

Masa Depan QV-E dan Industri EV Malaysia

Peluncuran QV-E menandai awal era baru industri otomotif Malaysia, dengan potensi ekspor ke negara ASEAN lainnya. Dukungan pemerintah dan talenta lokal menjadi kunci sukses transisi hijau sekaligus menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan. Malaysia kini siap bersaing di tren EV global, sekaligus menjadi contoh bagaimana kolaborasi domestik dapat mempercepat inovasi energi bersih di kawasan Asia Tenggara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *