Media90 – Pabrik Suzuki di Cikarang, Jawa Barat, atau Cikarang Plant, tercatat mampu memproduksi hingga 150 unit Suzuki Fronx setiap hari. Informasi ini terungkap saat kunjungan langsung ke fasilitas tersebut pada Selasa (18/11/2025), bersamaan dengan seremoni ekspor perdana Suzuki Fronx dan Suzuki Satria.
Salah satu operator di lini produksi mengungkapkan bahwa Cikarang Plant mampu menyelesaikan satu unit mobil setiap 2,1 menit. Meski demikian, bukan berarti proses produksi dari lembaran pelat hingga mobil utuh selesai dalam waktu sesingkat itu.
Proses Produksi Fronx Habiskan Hingga 8,5 Jam
Untuk menghasilkan satu unit Fronx, total durasi produksi berada di kisaran 8 hingga 8,5 jam. Proses tersebut mencakup:
-
Pressing (pembentukan lembaran pelat)
-
Welding (pengelasan presisi)
-
Painting (pengecatan dengan standar kualitas global)
-
Assembling (perakitan komponen utama)
-
Final inspection (pemeriksaan kualitas menyeluruh)
Mayoritas proses menggunakan teknologi terintegrasi, peralatan canggih, dan sistem robotik yang membantu pengantaran komponen antar area produksi. Semua tahapan dilakukan hati-hati dan presisi untuk memastikan kualitas sesuai standar pasar domestik maupun mancanegara.
Kunjungan langsung kami memperlihatkan bagaimana Fronx diproduksi mulai dari lembaran pelat hingga menjadi kendaraan siap jalan.
TKDN Capai 63 Persen
Hampir seluruh komponen Suzuki Fronx disuplai oleh vendor lokal. Tak heran bila Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) model ini mencapai 63 persen. Salah satu proses yang menarik perhatian adalah tahapan kalibrasi Suzuki Safety Support (ADAS) yang dilakukan sebelum unit memasuki proses berikutnya.
Tak Hanya Fronx, Produksi XL7 dan Ertiga Juga Dilakukan di Cikarang
Selain Fronx, Suzuki Cikarang Plant juga menjadi pusat produksi model lain seperti XL7 dan Ertiga, baik versi setir kanan maupun setir kiri untuk pasar ekspor.
Pabrik ini diklaim mampu memproduksi hingga 107 ribu unit kendaraan per tahun, memenuhi kebutuhan pasar Indonesia dan berbagai negara tujuan ekspor.
Investasi Rp22 Triliun Sejak 2015
Fasilitas modern yang mulai beroperasi pada 2015 ini dibangun dengan investasi lebih dari Rp22 triliun. Pabrik ini juga menangani produksi mesin, transmisi, hingga jok secara mandiri, menjadikannya salah satu fasilitas perakitan Suzuki paling penting di kawasan Asia.
Kapasitas besar, teknologi modern, serta tingkat kandungan lokal yang tinggi menunjukkan komitmen Suzuki untuk terus memperkuat basis produksinya di Indonesia sekaligus mendukung pasar ekspor.














