Media90 – Perodua secara resmi meluncurkan mobil listrik pertamanya, QV-E, menandai tonggak sejarah bagi industri otomotif Malaysia. Uniknya, QV-E bukan sekadar model rebadge atau perubahan logo, melainkan mobil listrik 100 persen buatan Malaysia. Hal ini ditegaskan oleh Datuk Seri Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia, yang menyebut QV-E sebagai kendaraan listrik asli pertama dalam sejarah negara tersebut.
Nama QV-E sendiri merupakan singkatan dari Quest for Visionary Electric Vehicle, mencerminkan visi Perodua dalam menghadirkan kendaraan listrik inovatif untuk pasar domestik.
Harga dan Skema Sewa Baterai
Perodua QV-E dijual mulai dari 80.000 ringgit atau sekitar Rp322 jutaan (belum termasuk asuransi). Harga yang tergolong murah ini dimungkinkan karena baterai tidak termasuk dalam harga beli, melainkan disewakan melalui skema sewa baterai selama sembilan tahun.
Calon pembeli diwajibkan membayar paket baterai sebesar 275 ringgit per bulan atau sekitar Rp1,1 jutaan. Jika dihitung selama sembilan tahun, total biaya sewa baterai mencapai Rp120,4 jutaan. Meskipun terdengar memberatkan bagi sebagian konsumen, skema ini dianggap kesepakatan adil untuk akses kendaraan listrik dengan harga awal yang rendah.
Spesifikasi Performa QV-E
Perodua QV-E menggunakan baterai lithium iron phosphate berkapasitas 52,5 kWh dari CATL, yang diklaim mampu menempuh jarak 445 km berdasarkan standar NEDC.
Mobil crossover subkompak ini mampu menampung lima penumpang dan dibekali motor listrik tunggal di roda depan. Tenaganya mencapai 150 kW (201 hp) dengan torsi maksimum 285 Nm, memungkinkan akselerasi 0–100 km/jam dalam 7,5 detik.
Investasi dan Kerja Sama R&D
Perodua dikabarkan menggelontorkan 200 juta dolar AS (sekitar Rp3,3 triliun) untuk riset dan pengembangan QV-E. Untuk memperkuat kualitas dan desain, perusahaan juga bekerja sama dengan Magna Steyr, perusahaan otomotif asal Austria, dalam proses perancangan kendaraan listrik pertamanya ini.
Produksi dan Target Masa Depan
Sebagai langkah awal, QV-E akan diproduksi sebanyak 500 unit per bulan. Perodua menargetkan peningkatan produksi menjadi 3.000 unit per bulan pada kuartal ketiga 2026, seiring meningkatnya permintaan dan ekspansi pasar kendaraan listrik di Malaysia.
Dengan hadirnya QV-E, Malaysia resmi memasuki era elektrifikasi otomotif dengan kendaraan listrik buatan lokal yang terjangkau, bertenaga, dan berteknologi modern. Perodua pun menegaskan posisinya sebagai pelopor mobil listrik di Negeri Jiran, sambil menyiapkan strategi produksi massal untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.














