Media90 – Bagi Anda yang tengah mencari distribusi Linux ringan, sederhana, dan tidak memaksakan aplikasi bawaan tertentu, Synex Linux mungkin bisa menjadi pilihan menarik. Distro ini tampil minimalis, stabil, dan menawarkan fleksibilitas tinggi bagi pengguna, termasuk kalangan usaha kecil dan menengah (UKM).
Fokus pada Kesederhanaan dan Performa
Synex Linux dirancang dengan filosofi sederhana: memberikan sistem operasi yang cepat, stabil, dan bebas dari aplikasi yang tidak diperlukan pengguna. Distro ini berbasis Debian, salah satu sistem operasi Linux paling stabil di dunia, yang menjadi fondasi bagi banyak distribusi populer lainnya.
Beberapa fitur utama Synex Linux antara lain:
-
Desain minimalis dengan fokus pada kesederhanaan dan aplikasi esensial.
-
Performa dan stabilitas tinggi berkat basis Debian.
-
Empat pilihan desktop environment: KDE Plasma, GNOME, Xfce, dan LXDE.
-
Proses instalasi yang sederhana.
-
Gratis diunduh dan digunakan tanpa biaya lisensi apa pun.
Dengan pendekatan tersebut, Synex menargetkan pengguna yang menginginkan pengalaman sistem operasi yang ringan, bersih, dan mudah disesuaikan.
Pengalaman Instalasi dan Penggunaan
Proses instalasi Synex berjalan sangat cepat dan efisien. Dalam uji coba pada versi GNOME dan KDE Plasma, sistem dapat terpasang dan siap digunakan dalam waktu sekitar lima menit. Instalernya sendiri menyerupai kebanyakan distro berbasis Debian lain, tanpa langkah-langkah rumit.
Setelah instalasi selesai, terdapat sedikit perbedaan antara dua versi tersebut. Pada edisi GNOME, pengguna perlu melakukan restart untuk menerapkan pembaruan sistem. Sementara pada edisi KDE Plasma, sistem langsung siap digunakan tanpa perlu reboot.
Kedua versi hadir dengan aplikasi pengelola software bawaan, seperti GNOME Software, KDE Discover, dan MX Package Installer. Meskipun hanya sedikit aplikasi yang diinstal secara default, pengguna dapat dengan mudah menambahkan berbagai aplikasi tambahan melalui dua toko aplikasi grafis yang sudah tersedia, termasuk dukungan Flatpak dan integrasi Flathub.
Namun, satu hal yang masih bisa ditingkatkan adalah ketiadaan Welcome Tool—fitur pembuka yang biasa membantu pengguna baru menemukan cara menginstal aplikasi atau melakukan konfigurasi awal. Tanpa fitur ini, pengguna perlu mencari sendiri menu pengelola aplikasi melalui Application Overview (GNOME) atau Application Launcher (KDE Plasma).
Performa Luar Biasa, Cocok untuk Bisnis
Keunggulan terbesar Synex terletak pada kecepatannya. Dalam pengujian, waktu booting kedua versi Synex hanya sekitar 12 detik—lebih cepat dibandingkan banyak distro populer, termasuk Pop!_OS. Hal ini tentu menjadi nilai tambah besar bagi pengguna bisnis yang mengandalkan efisiensi waktu dalam aktivitas sehari-hari.
Selain cepat, Synex juga sangat stabil. Basis Debian memberikan fondasi kokoh bagi kinerja jangka panjang tanpa crash atau gangguan berarti. Kombinasi antara kecepatan, kestabilan, dan desain minimalis membuat Synex ideal bagi lingkungan kerja kecil dan menengah yang memerlukan sistem sederhana namun tangguh.
Filosofi Tanpa Aplikasi Bawaan
Synex mengambil pendekatan berbeda dari kebanyakan distro Linux lain: tidak membanjiri sistem dengan aplikasi bawaan. Pengguna tidak akan menemukan LibreOffice, Thunderbird, atau GIMP secara otomatis setelah instalasi.
Kebijakan ini, meski tampak “kosong” pada awalnya, justru memberi kebebasan bagi pengguna dan pelaku bisnis untuk memilih sendiri aplikasi yang benar-benar dibutuhkan—tanpa beban software tambahan yang memperlambat sistem.
Dengan sistem yang ringan dan bebas bloatware, Synex tidak hanya mempercepat proses booting, tetapi juga mengoptimalkan kinerja perangkat keras, bahkan pada komputer dengan spesifikasi terbatas.
Tidak untuk Gamer, tapi Ideal bagi Profesional
Meski unggul dalam performa dan efisiensi, Synex bukan distro yang dirancang untuk gaming. Tidak ada aplikasi atau utilitas game yang disertakan secara default, dan pengguna yang fokus pada game akan lebih cocok menggunakan distro lain yang memang dioptimalkan untuk tujuan tersebut, seperti SteamOS atau Garuda Linux.
Namun, bagi profesional, pengembang, dan pelaku UKM, Synex justru menjadi solusi menarik. Dengan kebebasan memilih aplikasi sendiri—mulai dari perkantoran, komunikasi, hingga produktivitas—distro ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan operasional bisnis apa pun.
Fleksibel dan Gratis
Synex Linux tersedia secara gratis dan bisa diunduh dalam empat varian berbeda (KDE Plasma, GNOME, Xfce, dan LXDE). Pengguna dapat mencobanya terlebih dahulu di mesin virtual atau menginstalnya langsung pada perangkat fisik.
Perlu dicatat, Synex dikembangkan oleh tim dari Argentina, sehingga pengguna disarankan untuk menyesuaikan pilihan bahasa selama proses instalasi agar sesuai dengan preferensi masing-masing.
Kesimpulan
Synex Linux membuktikan bahwa kesederhanaan bukan berarti kekurangan. Dengan desain minimalis, performa cepat, dan fleksibilitas tinggi, distro ini layak dipertimbangkan oleh pelaku usaha kecil, pengguna profesional, hingga penggemar Linux yang ingin sistem ringan dan efisien.
Bagi yang lelah dengan distro “penuh bloatware” atau mencari sistem yang bisa dikustomisasi sepenuhnya, Synex menawarkan keseimbangan antara kontrol, stabilitas, dan kecepatan. Ia mungkin tidak mencolok, tetapi berjalan seperti mimpi—dan itulah yang membuatnya istimewa.














