Media90 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara saat ini tengah melakukan penataan dan perluasan Stasiun Lima Puluh yang berada di Kabupaten Batu Bara. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Renovasi Lengkap dengan Fasilitas Modern
Pemugaran Stasiun Lima Puluh mencakup renovasi ruang tunggu, musala, toilet, pembangunan ruang VIP, area entrance/drop off, pagar sterilisasi, kanopi, peron, serta pengaspalan jalan menuju stasiun. Proyek penataan ini ditargetkan selesai pada November 2025.
Manager Humas KAI Divre I Sumut, M. As’ad Habibuddin, menjelaskan bahwa renovasi ini merupakan wujud komitmen KAI menghadirkan layanan transportasi kereta api yang nyaman, aman, dan modern.
“Peningkatan sarana ini diharapkan dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi pelanggan sekaligus menarik minat masyarakat untuk memilih kereta api,” ujar As’ad.
Konsep Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
Penataan Stasiun Lima Puluh juga mengedepankan konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan (green sustainability), sejalan dengan program pemerintah terkait Sustainable Development Goals (SDGs).
Saat ini, Stasiun Lima Puluh melayani penumpang KA Putri Deli (relasi Medan – Tanjung Balai PP). Data KAI mencatat, rata-rata penumpang yang naik atau turun di stasiun ini sebanyak 1.680 orang per bulan pada 2024, meningkat menjadi 1.790 orang per bulan pada Januari–Agustus 2025, atau naik sekitar 6%.
Rencana Renovasi Stasiun Lain
KAI Divre I Sumut secara bertahap juga berencana merenovasi stasiun-stasiun lain di wilayahnya untuk memastikan seluruh simpul transportasi kereta api di Sumatera Utara dapat memberikan pelayanan prima.
“Harapannya, dengan penataan ini semakin banyak masyarakat yang menggunakan kereta api. Keberadaan stasiun yang representatif juga diharapkan memberi dampak positif bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat sekitar,” tutup As’ad.
Dengan adanya renovasi dan perluasan ini, Stasiun Lima Puluh diharapkan menjadi ikon transportasi modern di Batu Bara, sekaligus mendorong masyarakat beralih ke moda transportasi kereta api yang aman dan nyaman.