Media90 – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung resmi menambah empat cabang olahraga (cabor) baru sebagai anggota, sehingga total kini berjumlah 98 anggota cabang olahraga yang menjadi mitra pembinaan atlet di daerah.
Penambahan ini diputuskan dalam Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Lampung yang digelar di Emersia Hotel Bandar Lampung, Sabtu (4/10/2025).
Dari total 98 anggota tersebut, terdiri atas 15 KONI kabupaten/kota, 6 organisasi olahraga fungsional, dan 67 cabang olahraga aktif, meningkat dari sebelumnya hanya 94 anggota.
Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Lampung, Rudi Antoni, menyampaikan bahwa bertambahnya jumlah cabang olahraga berarti juga menambah tanggung jawab KONI dalam pembinaan dan kemitraan.
“Empat anggota baru yang resmi bergabung adalah Savate (Federasi Savate Indonesia), Padle (Perkumpulan Besar Padle Indonesia), Modern Triathlon Indonesia (MPI), dan Mini Soccer (Komite Sepakbola Mini Indonesia),” jelas Rudi.
Dorong Kekuatan Baru untuk Prestasi Lampung
Menurut Rudi Antoni, kehadiran empat cabang olahraga baru ini diharapkan menjadi kekuatan baru olahraga Lampung, terutama menjelang berbagai ajang multi event nasional.
Beberapa di antara cabang olahraga tersebut bahkan sudah memiliki atlet berprestasi dan berperingkat tinggi di tingkat Asia.
“Kami berharap penambahan ini dapat menjadi momentum untuk memperluas potensi prestasi Lampung di level nasional bahkan internasional,” ujar Rudi.
Ia menambahkan, dengan semakin banyaknya cabang olahraga yang bernaung di bawah KONI Lampung, maka setiap organisasi olahraga diharapkan dapat berbenah menuju kemandirian organisasi, tidak bergantung sepenuhnya pada dukungan pemerintah.
“KONI mendorong setiap cabor untuk mampu berinovasi dan melakukan terobosan dalam pembinaan atlet. Mandiri bukan berarti berjalan sendiri, tapi bisa berdaya tanpa harus bergantung 100 persen pada bantuan pemerintah,” tegasnya.
Tantangan Infrastruktur dan Kolaborasi
Rudi juga menyinggung pentingnya kesiapan infrastruktur olahraga di tengah bertambahnya jumlah cabang olahraga yang aktif di Lampung.
Menurutnya, kebutuhan fasilitas akan semakin besar sehingga kerja sama lintas sektor, termasuk dengan pihak perguruan tinggi dan swasta, menjadi hal yang tidak bisa dihindari.
“Dengan bertambahnya anggota cabang olahraga, maka kebutuhan infrastruktur juga pasti meningkat. Kerja sama dengan kampus untuk pengembangan sarana olahraga menjadi keniscayaan,” katanya.
Meskipun Permenpora Nomor 14 telah dicabut secara keseluruhan, Rudi menegaskan hal itu tidak serta merta menjadikan KONI kembali memiliki dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.
Oleh karena itu, setiap cabang olahraga dituntut untuk lebih kreatif dan aktif dalam membangun sistem pembinaan yang berkelanjutan.
Dengan penambahan empat cabang olahraga baru ini, KONI Lampung optimistis dapat memperkuat ekosistem olahraga di daerah dan memperluas basis atlet berprestasi, menuju peningkatan prestasi olahraga Lampung di tingkat nasional maupun internasional.